Jumat, 18 September 2015 Reporter: Andry Editor: Rio Sandiputra 4403
(Foto: Ilustrasi)
Pihak Kopaja harus memberikan pelatihan kepada awak busnya. Ini mencegah tindakan ugal-ugalan yang bisa membahayakan penumpang, dan juga pengendara lainnya.
Kita juga mau imbau Kopaja agar melatih para supirnya untukk tidak ugal-ugalan di jalan
"Kita juga mau imbau Kopaja agar melatih para supirnya untukk tidak ugal-ugalan di jalan," ujar Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Jumat (18/9).
Menurut Andri, selain kurangnya pelatihan, sistem setoran juga menjadi salah satu penyebab banyak awak bus yang mengemudi ugal-ugalan. Karena tidak tidak terpenuhi, mereka tidak mendapatkan upah dari kerjanya. "Inti permasalahannya itu. Sistem setoran. Kenapa supir ugal-ugalan, karena mereka kejar setoran," katanya.
Andri mengatakan, satu-satunya solusi yang bisa dilakukan untuk merubah perilaku ugal-ugalan para supir angkutan umum yakni operator bus menghapus sistem setoran dan menerapkan sistem pembayaran rupiah per kilometer.
"Kalau semua transportasi di Jakarta bisa diatur dengan sistem rupiah per kilometer, maka nantinya masyarakat yang ngejar bus," tandasnya.