DKI Siapkan Aplikasi Android Tampung Keluhan Warga

Senin, 11 Agustus 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Agustian Anas 6642

DKI Siapkan Aplikasi Android Tampung Keluhan Warga

(Foto: doc)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menyiapkan aplikasi android untuk menampung aspirasi dan keluhan warga ibu kota. Nantinya, aplikasi tersebut dapat menampung berbagai keluhan warga terkait tumpukan sampah, pedagang kaki lima (PKL), kondisi jalan berlubang, masalah keamanan, dan lain sebagainya.

Aplikasi sama dengan safetiPin sedang dibangun tahun ini. Bedanya, kalau SafetiPin laporan siapapun datanya ada di server yang punya SafetiPin. Kalau kami yang membuat, maka data dan informasinya jadi milik kami

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan (Kominfomas) DKI Jakarta, Agus Bambang Setyowidodo mengatakan, aplikasi yang saat ini tengah digarap tersebut sama dengan aplikasi SafetiPin.

"Aplikasi sama dengan SafetiPin sedang dibangun tahun ini. Bedanya, kalau SafetiPin laporan siapapun datanya ada di server yang punya SafetiPin. Kalau kami yang membuat, maka data dan informasinya jadi milik kami," kata Agus, Senin (11/8).

Ia menjelaskan, aplikasi tersebut nantinya bisa diunduh siapa pun melalui google playstore dan berfungsi memberikan informasi terkait kondisi suatu wilayah. Jika ada laporan, akan ada simbol warna tertentu. "Misalnya, warna merah untuk laporan kurang aman, kuning untuk was-was, dan hijau menandakan aman," ujarnya.

Ia menambahkan, meskipun aplikasi yang sedang dikerjakan berbeda dengan aplikasi SafetiPin, masyarakat tetap bisa menggunakan dan memanfaatkan keberadaan SafetiPin. Hanya saja, kelemahan penggunaan aplikasi tersebut, informasi yang masuk adalah ke pemilik server yang bukan berada di DKI.

"Jadi kita tidak tahu persis laporan masyarakatnya bagaimana. Tapi kalau kita punya aplikasi sendiri, data masuk itu langsung kami terima sehingga kita bisa tahu apa saja laporan masyarakat," terangnya.

Dikatakan Agus, jika tidak ada halangan, Desember ini aplikasi tersebut sudah selesai dan bisa digunakan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa melaporkan apa yang dilihat dan dirasakan di lingkungan mereka, seperti adanya tumpukan sampah, pedagang kaki lima (PKL), kondisi jalan berlubang dan masalah keamanan.

Pengerjaan aplikasi tersebut melibatkan pihak luar yakni Google Map. Posisi yang dipilih dalam pembuatan aplikasi tersebut adalah real time dan bukan posisi pencitraan. Biaya pembuatan aplikasi tersebut sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan 2014 sebesar Rp 2 miliar.

"Kami belum berikan namanya untuk aplikasi ini, yang pasti namanya standar DKI. Kami akan rumuskan, tetapi kami sudah analisis sejak bulan Maret," pungkasnya.

BERITA TERKAIT
pelayanan puskesmas pondok kelapa

Warga Keluhkan Dokter Puskesmas Datang Telat

Sabtu, 05 Juli 2014 20764

Mencegah Duplikasi Data KJP, Disdik DKI Bangun Sistem Pendataan online

DKI Cegah Duplikasi KJP dengan Data Online

Kamis, 10 Juli 2014 9023

PNS Absen

Sering Bolos, Kasudin Kominfomas Jaksel Terancam Dinonaktifkan

Jumat, 30 Mei 2014 1892

DKI Awasi Pelayanan Publik Lewat Smartphone

DKI Awasi Pelayanan Publik Lewat Smartphone

Rabu, 04 Juni 2014 6691

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1228

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1105

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1615

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 857

Saluran Air di Jalan Darmawangsa IV Direvitalisasi

Saluran Air di Jalan Darmawangsa IV Direvitalisasi

Rabu, 29 Oktober 2025 1457

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks