Ahok Minta Disdik Tunda Penghapusan Ekskul Pencinta Alam

Selasa, 01 Juli 2014 Reporter: Folmer Editor: Dunih 7349

Saya baca di media, dia (Roy) bilang 'baru jadi Pelaksana Tugas Gubernur saja sudah berani desak men

(Foto: doc)

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai keputusan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menutup atau meniadakan kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) pencinta alam di sejumlah sekolah di ibu kota terlalu cepat. Ia meminta keputusan itu ditunda dulu sambil dilakukan pembenahan ekstrakurikuler tersebut dengan melibatkan pecinta alam dari kalangan kampus.

Saya katakan tidak boleh seperti pemadam kebakaran, bukan menghapus, tapi tunda dulu

Basuki mengatakan, Disdik DKI seharusnya mengkaji kegiatan ekstrakurikuler tersebut terlebih dahulu, sebelum ditutup.

"Makanya aku pikir ini reaksi yang terlalu cepat. Saya katakan tidak boleh seperti pemadam kebakaran, bukan menghapus, tapi tunda dulu. Kaji, siap atau tidak guru-gurunya," kata Basuki di Balaikota, Selasa (1/7).

Ia mengatakan, kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam memiliki tantangan yang sangat berat. Sehingga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional untuk mengelola aktivitas tersebut di sekolah. Misalnya, melibatkan tentara atau sejumlah organisasi pecinta alam yang berpengalaman mengelola kegiatan tersebut.

"Jadi kalau mau jadi pembimbing mesti ikut jalan, jangan main orang bikin rute-rute, tapi tidak pernah survei. Kalau sekolah tidak siap harus pakai organisasi, pakai clubnya Aranyacala Trisakti atau Mapala UI. Pakai mereka supaya turun, latihkan kelompok. Jadi pembimbing tuh ada tentara atau siapa," ujar pria yang kerap disapa Ahok itu.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta pihak sekolah juga bersikap tegas dalam mengatasi persoalan tindakan kekerasan yang potensial terjadi pada kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam.

"Kalau ada yang mem-bully gitu harus dikeluarin, udah sok. Itu udah kayak gaya preman, gaya mafia lama-lama," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan semua kepala sekolah menyusul tewasnya Arfriand Caesar Al Irhami (16), siswa SMA 3, Setiabudi, Jakarta Selatan, yang tewas usai mengikuti ekskul pencinta alam di Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Salah satu kebijakan yang diambil yakni meniadakan ektrakurikuler serupa. "Seluruh kepala sekolah sudah seminggu melarang kegiatan yang sama di sekolah masing-masing," tandas Lasro.

BERITA TERKAIT
marbun larso

Disdik Larang Ekstrakurikuler Pecinta Alam di Sekolah

Senin, 30 Juni 2014 12184

larso marbun kadisdik dki jakarta beritajakarta

Disdik Panggil Kepsek SMA 3 Setiabudi

Senin, 23 Juni 2014 5878

ilustrasi jenazah

Polisi Temukan Titik Terang Tewasnya Siswa SMA 3 Setiabudi

Senin, 23 Juni 2014 6499

SMAN 3 Jakarta

2 Guru SMAN 3 Dinonaktifkan Sementara

Selasa, 24 Juni 2014 5118

SMAN 3 Jakarta

Kegiatan Pecinta Alam SMAN 3 Dibekukan

Selasa, 24 Juni 2014 6803

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1218

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1096

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1601

Salah satu pelamar kerja yang datang ke Job Fair Disabilitas 2025 di TIM Jakpus

Job Fair Disabilitas 2025 Diakses Warga Luar Jakarta

Senin, 03 November 2025 601

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 851

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks