Kegiatan Pecinta Alam SMAN 3 Dibekukan

Selasa, 24 Juni 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 6765

SMAN 3 Jakarta

(Foto: doc)

Tewasnya siswa kelas X SMAN 3 Jakarta Arfiand Caesar Al Irhami (16) yang diduga karena dianiaya seniornya berbuntut panjang. Bukan hanya masuk ke ranah hukum, kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam yang ada pun dibekukan oleh pihak sekolah.

Kita sudah bekukan kegiatan ekstrakulikuler pecinta alam. Sampai kasus ini selesai nanti kita lihat perkembangannya

"Kita sudah bekukan kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam. Sampai kasus ini selesai nanti kita lihat perkembangannya," ujar La Ode Makbudu, Wakil Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta Bidang Kesiswaan, Selasa (24/6).

Menurut La Ode, pihaknya juga mengetahui bahwa pengurus dan alumni dari ekstrakurikuler tersebut sudah mengadakan pertemuan. Namun pihak sekolah mengaku tidak ingin mencampuri urusan mereka. "Mereka sudah berkumpul dari angkatan 1 hingga angkatan 35 untuk membahas permasalahan ini. Tapi saya tidak ingin mencampurinya," kata La Ode.

La Ode mengatakan, dari sekolah menyerahkan seluruh permasalahan ini ke pihak kepolisian. Karena untuk kewenangan penyidikan ada di pihak berwajib. "Dari siswa dan guru pendamping memang sudah kita minta keterangan, dan jawaban mereka lebam itu karena jatuh. Tapi kami menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian dan dokter yang menangani karena mereka yang berwenang dan memiliki ilmunya," jelasnya.

La Ode berjanji, jika memang ada bukti keterlibatan siswa sekolahnya pasti akan diberikan sanksi. "Kalau memang sudah terbukti, kita juga pihak sekolah mempunyai tata tertib. Pasti akan ada sanksinya," tegas La Ode.

Selain Arfiand, La Ode mengakui ada 2 siswa lagi peserta kegiatan pecinta alam yang diadakan di Tangkuban Perahu, Jawa Barat itu yang dirawat di rumah sakit. Satu orang di RS Jakarta, dan seorang siswa lagi masih di RS Hasan Sadikin Bandung. "Yang di Rumah Sakit Jakarta itu ada kuku jarinya lepas, dan memar seperti di punggung. Untuk yang dirawat di Bandung saya belum tahu kondisinya, tapi sudah ada guru yang diutus ke sana," ungkapnya yang mengaku tidak hafal nama kedua siswa kelas X tersebut.

Arfiand tewas pada Jumat (20/6) lalu, setelah mengikuti pelatihan pecinta alam dari ekstrakurikuler sekolahnya di Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Ia diduga tewas setelah dianiaya oleh seniornya. Karena terdapat lebam di beberapa bagian tubuhnya. Hasil otopsi menyatakan adanya pukulan benda tumpul yang mengakibatkan luka dalam.

Hingga Senin (23/6) kemarin, pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa 7 orang saksi. Mereka yang diperiksa adalah siswa yang ikut dalam kegiatan, guru pendamping, dan juga pihak keluarga korban.

BERITA TERKAIT
ilustrasi jenazah

Polisi Temukan Titik Terang Tewasnya Siswa SMA 3 Setiabudi

Senin, 23 Juni 2014 6470

ante korban Endar (39) mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan sekitar pukul 13.30 untuk melaporka

Ikut Kegiatan Ektrakurikuler, Siswa Tewas

Jumat, 20 Juni 2014 5850

BERITA POPULER
Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 2972

Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 2627

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2266

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah

Pramono Minta Pekerjaan Galian Terkoordinasi

Kamis, 11 September 2025 2862

Acara Launching MPP Digital dan Diseminasi Penyampaian LKPM

UP PM-PTSP Duren Sawit Luncurkan MPP Digital

Kamis, 11 September 2025 2729

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks