Kamis, 04 Desember 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Budhy Tristanto 55
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DKI Jakarta menggelar Kampanye 16 Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (HAKTPA) di Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB), Ruang KH Usman Perak, Jalan Rama Raya, Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (4/12).
"Kekerasan terhadap perempuan dan anak harus kita cegah bersama,"
Dalam kegiatan yang dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi ini, diluncurkan pula Ruang Bersama Indonesia (RBI), Kelurahan Rawa Buaya.
Arifatul menyatakan sangat mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Barat serta elemen masyarakat lainnya, atas dukungan dan kolaborasinya dalam menguatkan kualitas pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak.
"Hari ini saya bahagia sekali, karena ketika hadir di sini, suasana adem dan suasana damai terlihat jelas. Ternyata kolaborasi semua unsur di sini dalam mewujudkan kota atau wilayah ramah anak dan kerukunan umat beragama sudah terwujud sejak lama. Ini harus terus dijaga dan juga dilanjutkan oleh generasi-generasi kita," ujarnya.
Arifatul menjelaskan, tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak saat ini paling utama karena faktor ekonomi yang berdampak ke mana-mana, bisa berdampak terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Kemudian berdampak kepada anak, keluarga, pendidikan dan sebagainya.
"Kegiatan ini harus kita simak dan implementasikan bersama, bukan hanya 16 hari saja, namun setiap harinya kekerasan terhadap perempuan dan anak harus kita cegah bersama," tegasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DKI Jakarta, Iin Mutmainnah menuturkan, dengan terus diperingatinya HAKTPA ini, menjadi bukti komitmen pemerintah dan masyarakat yang ada di Jakarta, bahwasannya isu kekerasan itu harus dijadikan isu multisektoral.
"Ini pelaksanaan kita yang terakhir. Sehingga selain kampanye 16 HAKTPA, di Jakarta Barat ini, kita juga melakukan peluncuran Ruang Bersama Indonesia, Kelurahan Rawa Buaya," ungkapnya.
Iin berharap, Ruang Bersama Indonesia (RBI) ini dapat menumbuhkan kolaborasi masyarakat dalam memberdayakan dan melindungi perempuan serta anak dengan memanfaatkan kearifan lokal secara holistik, integratif, dan berkelanjutan.
"Dengan menumbuhkan kolaborasi semua pihak, menunjukkan bahwa negara yang kita cintai harus tumbuh dari rumah-rumah yang memiliki ketahanan keluarga. Jadi ketika ketahanan dibangun dari keluarga akan memunculkan ketahanan bangsa yang berporos pada kerukunan dan kepedulian sesama," jelasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono menambahkan, diluncurkannya Rumah Bersama Indonesia (RBI) di kampanye 16 HAKTPA ini menegaskan bahwa Jakarta Barat sudah siap menjadi ruang aman dan nyaman bagi warganya, khususnya perempuan dan anak.
"Ini merupakan perwujudan nyata dari kita semua, khususnya dalam misi mewujudkan kesetaraan, peningkatan kualitas manusia serta penguatan perlindungan sosial. Maka pesan saya, tolong ini terus dikembangkan, bukan hanya di Rawa Buaya namun di lokasi lainnya," tandasnya.