Senin, 20 Oktober 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 329
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Sebanyak 20 peserta perwakilan dari sanggar seni di Jakarta Utara mengikuti pelatihan Seni Tari Betawi yang diselenggarakan Suku Dinas Kebudayaan setempat berkolaborasi dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
"Tari Betawi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman"
Pelatihan ini berlangsung di Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Aki Tirem, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara mulai 20-24 Oktober 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kasie Pembinaan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara, Puji Saktiyana mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
"20 peserta ini dilatih seni tari Betawi bertajuk Urban Frame, yaitu inovasi dalam pengembangan tari Betawi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman," ujarnya, Senin (20/10).
Puji berharap, melalui pelatihan ini para peserta dapat menularkan hasil yang didapat kepada orang lain. Sehingga akan semakin banyak sumber daya manusia yang menguasai seni tari Betawi.
"Pesan saya ikuti pelatihan ini dengan serius agar hasilnya optimal. Terlebih, mereka nantinya juga akan diikutsertakan dalam pergelaran karya seni tari bersama IKJ," terangnya.
Perwakilan dari IKJ sekaligus narasumber pelatihan seni tari Betawi, Dewi Hafyanti menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara yang telah mendukung program kolaborasi yang rutin diadakan tiap tahunnya.
"Kegiatan ini tidak hanya di wilayah Jakarta Utara, namun secara bergilir dilaksanakan di empat wilayah kota lainnya," ungkapnya.
Ia berharap, melalui pelatihan ini peserta yang sudah memiliki latar belakang penari dapat semakin bertambah kemampuannya dan bisa ikut melatih teman-temannya.
"Mayoritas adalah anak sekolah, saya harap mereka bisa meneruskan sekolahnya di bidang yang sama agar seni tari tradisional, khususnya Betawi, tetap lestari dan terus berkembang," ucapnya.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Manda (17) marasa bersyukur bisa mengikuti pelatihan seni tari Betawi ini secara gratis. Terlebih, seni tari merupakan hobinya sejak kecil.
"Saya sangat senang dan mengucapkan terima kasih sekali karena saya bisa ikut pelatihan ini dan mendapatkan ilmu baru. Latihannya sangat menarik dan seru. Bahkan, pada akhir kegiatan, kami akan tampil untuk menunjukan hasil latihan," tandasnya.