Senin, 20 Oktober 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 197
(Foto: Anita Karyati)
Sebanyak 50 peserta anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu mengikuti pelatihan kerajinan (kriya) berbahan dasar kulit kerang di RPTRA Klanceng Putih, Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.
"Memiliki nilai jual serta estetika tinggi"
Ketua DWP Provinsi DKI Jakarta, Komariah Marullah menegaskan, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk para anggotan DWP maupun masyarakat. Terlebih, Kepulauan Seribu dikenal dengan kekayaan laut yang melimpah, termasuk kerang yang indah dan beragam bentuknya.
"Kegiatan hari ini berupa pembekalan keterampilan atau kerajinan mengubah kulit kerang menjadi berbagai produk yang berguna, seperti kalung, bingkai foto, dan hiasan rumah yang memiliki nilai jual serta estetika tinggi," ujarnya, Senin (20/10).
Komariah berpesan agar pelatihan ini tidak berhenti sampai di para anggota DWP, namun dapat diketuktularkan ke masyarakat agar para ibu di Kepulauan Seribu ini semakin produktif, kreatif, dan bisa ikut membantu perekonomian keluarganya.
"Saya harap pelatihan seperti ini bisa rutin diadakan bersama anggota dan masyarakat juga. Kalau dilatih terus menerus akan memberikan hasil yang bagus dan ekonomi masyarakat pun ikut tumbuh," imbuhnya.
Ketua DWP Kepulauan Seribu, Indah Susanti menambahkan, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kreativitas, keterampilan, dan kemandirian perempuan agar lebih produktif serta mampu memberi nilai tambah ekonomi keluarga.
Menurutnya, kegiatan diikuti oleh 50 peserta anggota DWP dari seluruh unsur di lingkungan Kepulauan Seribu dengan menghadirkan narasumber Sri Sulastri pemilik usaha kerajinan tangan Citra Handicraft.
"Para peserta sangat antusias dan semangat selama pelatihan. Semoga pelatihan ini dapat bermanfaat, bahkan kehadiran ibu ketua DWP provinsi bisa menjadi suntikan semangat bagi para anggota," harapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Aspemkesra Kepulauan Seribu, Purnomo menyampaikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya kegiatan pelatihan tersebut.
Menurutnya, kulit kerang biasa dianggap limbah, namun dengan diberikan sentuhan kreativitas dan keterampilan dapat menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.
"Pelatihan ini bukan hanya rutinitas tetapi wujud nyata pengurus DWP dalam upaya meningkatkan peran anggota dan masyarakat dalam memperdayakan ekonomi keluarga," ucapnya.
Purnomo menjelaskan, pelatihan kerajinan berbahan dasar kulit kerang ini memiliki nilai strategis seperti, membuka peluang untuk menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam lokal yang melimpah di Kepulauan Seribu. Kemudian, menjaga pelestarian lingkungan karena dapat mengurangi limbah dan mendukung konsep ekonomi sirkular.
"Kegiatan ini juga dapat memperkuat solidaritas dan silaturahmi. Semoga dengan pelatihan ini dapat menjadi bekal untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta mendorong perekonomian di Kepulauan Seribu," tandasnya.