Dorong Geliat Ekonomi, Pramono Beri Pengurangan dan Pembebasan Pajak Daerah

Rabu, 24 September 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 959

Pramono Umumkan Tambahan Insentif Pajak

(Foto: Reza Pratama Putra)

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengumumkan pemberian insentif berupa pengurangan dan pembebasan pajak daerah untuk mendukung masyarakat dan dunia usaha. Insentif pajak ini diberikan berdasarkan Keputusan Gubernur yang diterbitkan.

"Meringankan beban warga masyarakat,"

Kepgub tersebut mencakup berbagai jenis pajak, termasuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) P2, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) Kesenian dan Hiburan, serta Pajak Reklame.

"Saya baru saja menandatangani beberapa Keputusan Gubernur tentang pengurangan dan pembebasan pajak daerah," ujar Pramono, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/9).

Kebijakan ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam menerapkan pemungutan pajak yang adil dan proporsional. Keputusan baru ini mempertahankan berbagai insentif yang sudah diberikan sebelumnya serta menambahkan beberapa poin penting.

Pertama, yakni relaksasi BPHTB sebesar 50 persen untuk objek pertama, sehingga tarifnya menjadi 2,5 persen. Kebijakan ini secara khusus ditujukan untuk membantu keluarga dan generasi muda dalam memiliki rumah pertama mereka, termasuk perolehan hak dari Hak Pengelolaan Pemprov DKI.

"Harapannya ini bisa meringankan beban keluarga muda dan generasi muda Jakarta dalam membeli rumah pertama, sehingga mereka lebih mudah memiliki tempat tinggal layak untuk memulai kehidupan barunya," katanya.

Kedua, yakni pengurangan PBB sampai dengan 100 persen untuk penyelenggaran pendidikan dasar dan menengah swasta yang berbentuk yayasan. Sebelumnya pengurangan hanya diberikan 50 persen.

Insentif ini bertujuan agar sekolah-sekolah swasta bisa fokus pada peningkatan kualitas pendidikan tanpa terbebani pajak tinggi, sehingga biaya sekolah bagi orang tua juga bisa lebih terjangkau.

Ketiga, pengurangan PBJT Kesenian dan Hiburan sebesar 50 persen untuk pertunjukan film di bioskop, pertunjukan seni budaya untuk edukasi, amal, sosial. Kebijakan ini untuk mendukung dunia kreatif dan kebudayaan, sekaligus membuka akses hiburan dan edukasi yang lebih murah bagi masyarakat luas.

Keempat, pembebasan Pajak Reklame untuk objek yang berada di dalam ruang seperti di dalam kafe, restoran, ruko. Pramono berharap, dengan insentif ini pelaku usaha kecil maupun menengah bisa lebih mudah mempromosikan usahanya tanpa terbebani biaya tambahan, sehingga usaha bisa lebih berkembang dan ramai pengunjung.

Kelima, kendaraan bermotor yang nilainya di bawah harga pasar juga memperoleh pengurangan PKB. Harapannya, pemberian insentif ini dapat membantu masyarakat yang memiliki kendaraan lama atau sederhana agar tetap bisa membayar pajak dengan lebih ringan, tanpa khawatir memberatkan kondisi ekonomi keluarga.

"Selebihnya pengurangan atau pembebasan eksisting dipertahankan, seperti pembebasan PBB untuk veteran pejuang, keluarga tidak mampu, korban bencana alam, dan lain-lain,” ucapnya.

Pramono menyampaikan, pengurangan dan pembebasan pajak ini akan diberikan secara otomatis, tanpa perlu permohonan dari wajib pajak, kecuali untuk kondisi tertentu yang memerlukan pengajuan. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan proses administrasi dan memberikan kepastian kepada masyarakat.

"Dengan keberpihakan yang nyata, membuktikan kami Pemerintah Jakarta hadir dan mendukung warga. Diharapkan insentif ini meringankan beban warga masyarakat dan membuat dunia usaha lebih bergeliat," jelas dia.

Pramono menjelaskan, insentif pajak diberikan untuk mendorong pasar semakin bergairah di tengah kondisi ekonomi saat ini. Ia memastikan, pemberian insentif ini didasari oleh kondisi keuangan daerah yang stabil.

Pramono mengungkapkan, pendapatan dari sektor pajak hingga September ini telah tercukupi, sehingga memberikan ruang bagi Pemprov DKI untuk memberikan insentif lebih.

"Bulan September, perpajakan kita Alhamdulillah aman sehingga dengan demikian karena aman, saya mendapatkan masukan dari Bu Lusi untuk kita berani memberikan insentif yang lebih supaya gairah pasarnya akan lebih dari itu," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta, Lusiana Herawati menambahkan, kondisi keuangan daerah saat ini sangat baik. Ia menjelaskan, ada surplus pendapatan dibandingkan belanja.

Lusi juga menyampaikan, dana tersebut siap digunakan untuk berbagai keperluan belanja dalam waktu dekat.

"Jadi terkait dengan kondisi keuangan DKI, memang antara pendapatan dengan belanjanya ini masih di atas pendapatan," tandas Lusi.

BERITA TERKAIT
DKI Siapkan Insentif Fiskal Pro Rakyat Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Kebijakan Fiskal DKI Kedepankan Prinsip Keadilan

Senin, 08 September 2025 3997

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan pidato Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta

Pramono Ajukan Raperda APBD 2026 dan Perubahan Status PAM Jaya

Kamis, 04 September 2025 984

Ilustrasi hotel dan gedung di Bundaran HI jakarta

Beri Insentif Pajak Hotel dan Restoran, Pemprov DKI Diapresiasi

Selasa, 26 Agustus 2025 933

Pemprov DKI Beri Insentif Pajak untuk Hotel dan Restoran Hingga 50 Persen

Pemprov DKI Beri Insentif Pajak Hotel dan Restoran Hingga 50 Persen

Senin, 25 Agustus 2025 1848

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung foto bersama PWNU Jakarta

Pramono Dukung Program Pengelolaan Sampah NU Mendengar

Rabu, 24 September 2025 758

BERITA POPULER
RDF Plant sebagai solusi pengelolaan sampah

Legislator Dukung Pengoperasian RDF Plant Rorotan

Senin, 22 September 2025 2198

Regulasi Early Warning System Kualitas Udara

DKI Siapkan Regulasi Early Warning System Kualitas Udara

Kamis, 25 September 2025 1043

Gerbang tol Fatmawati 2 dibuka secara gratis untuk mengurai kemacetan

Rekayasa Lalin TB Simatupang Efektif Urai Kemacetan

Jumat, 19 September 2025 3080

Sosialisasi Pengelolaan E-Waste Berkelanjutan di JITEX 2025

Anggota KKMP Disosialisasikan Pengelolaan E-Waste di JITEX 2025

Jumat, 19 September 2025 2975

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Farah Savira

Pembentukan Lembaga Adat Betawi untuk Jaga Identitas Kota Jakarta

Senin, 22 September 2025 2099

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks