Rabu, 01 Oktober 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 847
(Foto: Fakhrizal Fakhri)
Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja ke Kantor PAM Jaya di Jalan Penjernihan II, Pejompongan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10).
"Kami ingin mengetahui problem nyata di lapangan,"
Ketua Bapemperda DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz menjelaskan, kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi di lapangan sebelum membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perubahan bentuk badan hukum PAM Jaya menjadi Perseroda.
“Kami ingin mengetahui problem nyata di lapangan. Dari diskusi, kami mendapat informasi bahwa pelayanan sudah meningkat dan banyak persoalan berhasil diselesaikan. Saya apresiasi kerja PAM Jaya, kinerjanya semakin meningkat dan semoga terus dipertahankan,” ujar Aziz.
Aziz berharap, layanan air bersih yang saat ini sudah menjangkau sekitar 75 persen warga dapat ditingkatkan hingga 100 persen pada 2029 sesuai target Pemprov DKI. Namun, ia menilai perlu ada sosialisasi yang lebih gencar agar masyarakat mengetahui capaian PAM Jaya.
“Prestasi ini harus disampaikan ke publik, supaya persepsi negatif seperti air tidak mengalir atau pipa bocor bisa dijelaskan dengan data akurat. Misalnya, kapan terjadi kebocoran dan kapan selesai diperbaiki,” jelasnya.
Selain itu, Aziz juga menekankan pentingnya mempercepat respons terhadap keluhan warga. Ia mengapresiasi hadirnya integrated command center yang mampu mendeteksi kebocoran sehingga bisa segera ditangani.
“Ini langkah baik untuk peningkatan layanan. Kinerja PAM Jaya sudah on the track dan perlu dukungan masyarakat agar lebih optimal. Semua masukan, baik yang pro maupun kontra, akan kami catat untuk dituangkan dalam pasal-pasal Raperda,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin menegaskan, pihaknya tengah memperkuat transformasi digital untuk memaksimalkan kontrol pekerjaan di lapangan. Saat ini, cakupan layanan air bersih baru mencapai 75 persen.
“Panjang pipa yang sudah tersambung sekitar 600–700 kilometer, sementara masih tersisa 5.000 kilometer lagi yang perlu dibangun. Kami mohon maaf, karena pertumbuhan penduduk Jakarta lebih cepat daripada infrastruktur yang tersedia. Inilah yang sedang kami kejar,” jelas Arief.
Ia menargetkan seluruh warga Jakarta bisa menikmati layanan air bersih perpipaan pada 2029, khususnya di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang selama ini masih mengandalkan air pikulan dengan harga mahal.
“Dengan tarif PAM sekitar Rp1 per liter, masyarakat tentu lebih hemat dibanding harus membeli air galon,” tambahnya.
Arief pun meminta masyarakat bersabar, karena pihaknya terus bekerja keras demi mewujudkan target layanan 100 persen.
“Tantangannya memang tidak mudah, tapi kami bekerja ekstra tanpa lelah. Dengan dukungan Pemprov DKI sebagai pemilik dan DPRD sebagai mitra legislatif, kami optimistis target layanan 100 persen bisa tercapai,” tandasnya.