Senin, 04 Agustus 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 535
(Foto: Istimewa)
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bersama Koperasi Suka Resik (KSR) resmi meluncurkan eMaggot, sebuah platform digital terpusat yang memfasilitasi transaksi jual beli maggot Black Soldier Fly (BSF).
"penyaluran hasil budi daya jadi jauh lebih mudah,"
Inisiatif ini bertujuan mendukung pengelolaan sampah organik yang lebih efektif, berbasis teknologi dan pemberdayaan masyarakat, serta berkelanjutan
Platform eMaggot tidak hanya menghadirkan solusi teknologi dalam pengelolaan sampah, tetapi juga mendorong terciptanya sistem ekonomi sirkular yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Salah satu produsen sekaligus offtaker maggot dalam ekosistem ini, Royan, turut merasakan langsung manfaat kehadiran sistem ini. Sejak memulai budi daya maggot pada 2020, Ia sempat mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil budi daya.
“Dulu bingung mau jual ke mana. Sekarang dengan adanya koperasi dan sistem digital ini, penyaluran hasil budi daya jadi jauh lebih mudah,” ujarnya, Senin (4/8).
Royan berharap Koperasi Suka Resik dapat berkembang menjadi lebih dari sekadar tempat jual beli. Ia mendorong koperasi untuk menjadi pusat pelatihan, edukasi, dan kolaborasi antar pegiat maggot.
“Kalau koperasi ini terus berkembang, saya yakin bisa menjadi fondasi ekosistem pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi lingkungan,” katanya.
Pencipta sekaligus produsen Magobox, perangkat budi daya maggot BSF portabel untuk skala rumah tangga dan komunitas, Fathimah Himmatina, juga menyambut baik peluncuran eMaggot.
Ia mengaku sangat senang atas dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam membangun ekosistem pasar yang mempertemukan para maggoters dengan offtaker.
“Dulu kami sulit sekali mencari pasar, bahkan harus mencarinya sampai ke Bogor dan Mojokerto. Alhamdulillah, sekarang pasarnya makin luas,” ucapnya.
Fathimah menambahkan, Magobox telah menjual ribuan perangkat budi daya portabel dan memberikan pendampingan kepada pegiat maggot skala rumahan di Jakarta sejak beberapa tahun terakhir.
“Para maggoters ini secara mandiri menginisiasi pengurangan sampah organik di rumah dan komunitas mereka melalui proses biokonversi,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, koperasi memiliki peran strategis dalam pengurangan sampah, khususnya sampah organik yang dapat diuraikan oleh maggot.
Melalui peluncuran eMaggot, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang kolaboratif, inovatif, dan berkelanjutan
“Koperasi Suka Resik berkembang menjadi penggerak ekonomi sirkular. Lewat jual beli maggot, kita tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga solusi lingkungan yang nyata,” katanya.
Asep menyampaikan, melalui sistem eMaggot, distribusi maggot dari para produsen ke Satuan Pelaksana (Satpel) dan Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) kini dapat dilakukan secara lebih efisien, terpusat, dan terdokumentasi secara digital dan nontunai.
“Dengan sistem yang transparan dan terdigitalisasi, proses distribusi menjadi lebih akuntabel dan terpantau dengan baik,” tandasnya.