13 Siswa SMA 70 Diberhentikan, Orangtua Demo

Selasa, 16 September 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 7053

Anak saya tidak ada disana saat kejadian karena sakit dan tidak sekolah.

(Foto: doc)

Tak terima anaknya dikeluarkan dari sekolah, belasan orangtua siswa melakukan unjuk rasa di SMA 70, Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa (16/9). Mereka memprotes kebijakan pihak sekolah yang memberhentikan 13 siswa kelas XII karena diduga telah melakukan kekerasan terhadap juniornya kelas X.

Anak saya tidak ada di sana saat kejadian karena sedang sakit dan tidak masuk sekolah

"Anak saya tidak ada di sana saat kejadian karena tidak masuk sekolah karena sakit," ujar Muhammad Sofie, orangtua siswa berinisial GM (16).

Dia mempertanyakan keputusan pihak sekolah yang langsung memberhentikan 13 orang siswa tanpa ada surat peringatan, pembelaan, dan pembinaan dari sekolah.

Bahkan, kata Muhammad, pihak sekolah juga tidak pernah menunjukkan siapa saja korban dari tindakan yang dituduhkan kepada anaknya. “Tidak pernah ditunjukkan siapa korbannya, apakah ada laporan polisi atau visum. Saya tidak pernah mendengar ada ospek atau pemukulan, tapi belakangan ada kabar anak salah satu pejabat yang komplain sehingga situasinya jadi begini,” terangnya.

GM dan 12 siswa lainnya mendapatkan surat pemulangan ke orangtua pada Senin (15/9) kemarin. Melalui SKEP Kepala Sekolah SMAN 70 Jakarta Nomor 21/2014 disebutkan bahwa keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan pelanggaran tata tertib sekolah dan telah dibahas pada Rapat Pleno Dewan Guru yang dilaksanakan pada 9 September lalu.

Dalam surat tersebut juga disebutkan kesalahan yang dilakukan siswa yaitu melakukan penendangan atau penamparan atau pemukulan baik individu atau kelompok, melakukan intimidasi terhadap siswa, dan kerap berkumpul di radius 200 meter dari sekolah walaupun tidak ada kegiatan usai jam sekolah.

Ketua Komite  SMAN 70, Ricky Agusiady, mengatakan pihaknya juga mempertanyakan sikap kepala sekolah yang tidak mau memberikan keterangan. Bahkan, ruang komite yang biasanya dipergunakan untuk pertemuan dan diskusi orangtua siswa dan pihak sekolah kini dikunci. “Ruang komite sekarang dikunci, pihak sekolah takut sekali ada intervensi dari luar. Kita hanya minta penjelasan, karena kami mendukung penuh hilangnya bullying dari sekolah ini,” jelasnya.

Padahal, lanjut Ricky, komite telah melakukan pembicaraan dengan orangtua baik korban maupun siswa yang disangkakan, korban dan pelaku, serta dari alumni untuk membahas penyelesaian masalah tersebut. Namun pihak sekolah seolah menutup diri dan tidak mau berkomunikasi.

“Orangtua korban dan yang disangkakan menjadi pelaku, serta siswa-siswanya, serta alumni sudah bertemu untuk mencari solusi. Sekarang kita juga mau tahu bagaimana langkah pembinaan yang dilakukan sekolah karena mereka menutup diri. Kita akan tanyakan ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta,” terangnya.

Sementara itu, saat wartawan ingin mengonfirmasi terkait kasus ini, pihak sekolah tidak ada yang mau memberikan keterangan. “Tadi pak kepala sekolah bilang tidak ada keterangan kepada wartawan,” ucap salah satu petugas keamanan sekolah dari dalam pagar.

BERITA TERKAIT
Komnas PA Sayangkan Kekerasan Masih Terjadi di Sekolah

Komnas PA Sayangkan Kekerasan di SDN 03

Selasa, 26 Agustus 2014 4675

kekerasan sekolah

Ortu Korban Kekerasan di SMAN 3 Curhat ke Ahok

Rabu, 03 September 2014 4418

SMAN 3 Jakarta

Disdik Copot Kepsek dan Wakepsek SMAN 3

Kamis, 10 Juli 2014 13309

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1235

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1112

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1622

Saluran Air di Jalan Darmawangsa IV Direvitalisasi

Saluran Air di Jalan Darmawangsa IV Direvitalisasi

Rabu, 29 Oktober 2025 1464

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 859

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks