Proses Akuisisi Palyja Terus Berlanjut

Kamis, 17 April 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 6190

palyja_ist_19des.jpg

(Foto: doc)

Proses pengambilalihan saham milik PT PAM Lyonaise Jaya (Palyja) oleh PT Jakarta Propertindo masih terus berlanjut. Setelah berhasil diakuisisi, rebalancing atau renegosiasi kontrak akan langsung dilakukan. Karena selama ini kontrak yang ada dianggap merugikan negara.

Setelah kami akuisisi, kami segera lakukan rebalancing dengan PAM Jaya. Saya juga sudah bertanya kepada Dirut PAM terkait dengan isi kontrak

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Budi Karya Sumadi berjanji, setelah akuisisi Palyja berhasil akan langsung dilakukan renegosiasi kontrak. 

"Setelah kami akuisisi, kami segera lakukan rebalancing dengan PAM Jaya. Saya juga sudah bertanya kepada Dirut PAM terkait dengan isi kontrak," kata Budi, dalam diskusi dengan tema Menuju Pengelolaan Air Yang Handal dan Terjangkau Bagi Penduduk Jakarta, di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/4).

Ditegaskan Budi, tujuan utama pengambilalihan Palyja bukan masalah uang. Sehingga masyarakat diminta tidak perlu khawatir karena memang tujuan utamanya adalah mengembalikan pengelolaan air kepada pemerintah. Kendati demikian, masyarakat diminta bersabar karena semua prosesnya sedang berjalan.

"Jakpro masuk ke Palyja bukan untuk uang. Akuisisi ini tertunda karena belum ada kata sepakat. Pembangunan Jaya dan Jakpro mencoba memperhtikan tujuan penggugat adalah hak atas air. Artinya, kita akan lakukan evaluasi agar masyarakat penghasilan rendah dapat hak atas air. Itu konsen kami," ujarnya.

Menurut Budi, pihaknya telah diberi mandat oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk mengambil alih Palyja dengan cara business to business (B to B). Cara tersebut dianggap cukup elegan untuk mengambil alih saham dengan tidak menyalahi kontrak yang telah disepakati sejak tahun 1997. Namun tetap harus ada serangkaian proses yang harus di jalani. "Jadi cara b to b itu cara elegan. Di pengadilan sudah bergulir. Tapi kita bisa dengan cerdas untuk selesaikan masalah. Mandat Pak Jokowi kepada kami utk b to b. Karena risiko finansialnya rendah," ujarnya.

Direktur PAM Jaya, Sri Kaderi mengakui, telah dilakukan beberapa kali rebalancing kontrak dengan dua operator penyedia air bersih di Jakarta yakni Aetra dan Palyja. Namun pada rebalancing terakhir yang dilakukan pada 2009-2010 lalu, tidak ditemui titik temu dengan Palyja. Hanya Aetra yang setuju dengan rebalancing yang dilakukan.

"Dengan Aetra sudah ada kata sepakat, tapi dengan Palyja tidak ada titik temu. Perubahan yang ada tidak diakomodir oleh Palyja. Tapi pemilik Palyja malah ingin jual sahamnya ke Manila Water. Tapi kami menolak adanya penjualan. Dengan ditolak, Pemprov menugaskan Jakpro dan Pembangunan Jaya untuk membeli dan sekarang sudah ketemu," ujarnya.

Pihaknya sangat mendukung langkah pembelian Palyja oleh PT Jakpro. Karena jika harus membatalkan kontrak cost yang dikeluarkan akan lebih besar yakni mencapai lebih dari Rp 3,6 triliun. Sementara jika dengan pembelian saham anggaran yang dibutuhkan hanya kurang dari Rp 1 triliun.

Sekadar informasi, PT Palyja menyepakati kontrak kerjasama dengan PAM Jaya selama 25 tahun, mulai 1 Februari 1998. Palyja melayani pasokan air bersih ke wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, serta sebagian wilayah Jakarta Utara dan Pusat.

Sementara PT Aetra Air Jakarta mengelola, mengoperasikan, memelihara sistem penyediaan air bersih, dan melakukan investasi di wilayah timur Jakarta (sebagian Jakarta Utara, sebagian Jakarta Pusat, dan seluruh Jakarta Timur). Aetra melakukan kontrak kerja sama dengan PAM JAYA selama 25 tahun, mulai pada tahun 1998 sampai 2023. Pemegang saham Aetra adalah Acuatico Pte Ltd dengan kepemilikan sebesar 95 persen dan PT Alberta Utilities sebesar 5 persen.

BERITA TERKAIT
palyja_istimewa.jpg

LSM Diminta Cabut Gugatan ke Palyja

Kamis, 06 Maret 2014 2793

jokowi_wawancara_dokbjcom_dokbj.jpg

Jakpro Diminta Jalin Komunikasi dengan LBH Jakarta

Rabu, 26 Maret 2014 3039

palyja_istimewa.jpg

Akuisisi Saham Palyja Oleh Pemprov DKI Dinilai Tepat

Jumat, 21 Maret 2014 4567

palyja_istimewa.jpg

Mantan Pimpinan KPK Dukung Pembelian Saham Palyja

Kamis, 20 Maret 2014 3394

palyja_ist_19des.jpg

Pembelian Saham Palyja Terhambat Gugatan LBH

Kamis, 27 Februari 2014 2311

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 777

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 724

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1643

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 909

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 635

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks