Selasa, 30 Desember 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 269
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meresmikan dua Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) baru, yakni JPO Pesanggrahan di Jakarta Barat dan JPO Pangkalan Jati di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Peresmian kedua JPO ini sekaligus dilakukan di JPO Pesanggrahan, Jakarta Barat, pada Selasa (30/12).
"JPO yang tidak lagi dibuat dari besi, tetapi dari conwood,"
Pembangunan kedua infrastruktur ini merupakan respons cepat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta atas aspirasi warga yang disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Pramono menegaskan, Pemprov DKI Jakarta berupaya hadir dan memenuhi kebutuhan warga.
"Dua JPO ini adalah dua JPO yang diminta oleh warga kemudian dilakukan rapat Musrenbang dan akhirnya diputuskan pada bulan April yang lalu dan sekarang Alhamdulillah sudah selesai," ujar Pramono.
Pramono menjelaskan, kedua jembatan ini memiliki spesifikasi modern dengan material khusus yang disebut conwood (concrete wood). Penggunaan material beton menyerupai kayu ini dipilih bukan tanpa alasan, yakni untuk mencegah kembali terulangnya kasus pencurian tangga JPO yang kerap terjadi.
”JPO yang tidak lagi dibuat dari besi, tetapi dari conwood. Jadi conwood itu concrete wood. Maka dengan demikian, pengalaman kita di beberapa tempat yang dulu materinya diambil, di tempat ini pasti gak bisa karena kalau diambil gak akan bisa dijual," jelas Pramono.
Dua JPO ini memiliki masing-masing keunikan, yang dapat terlihat pada desain ornamen dengan mengangkat kearifan lokal. JPO Pesanggrahan di Jakarta Barat sendiri memiliki panjang 31 meter dan lebar tiga meter, serta dihiasi ornamen ikan cupang dan bunga anggrek.
Sedangkan JPO Pangkalan Jati di Jakarta Timur memiliki panjang 27 meter dan lebar tiga meter, dengan ornamen daun pinang yang menjadi ciri khas wilayah Cipinang.
Pramono menyampaikan, pembangunan berbagai infrastruktur, seperti JPO dan halte akan terus dilakukan di berbagai wilayah lainnya. Ia pun membuka peluang bagi pihak swasta untuk bekerja sama dalam pembangunan infrastruktur serupa ke depannya.
"Untuk membangun JPO tidak perlu semuanya dari APBD. Kita juga bisa menggunakan kerja sama dengan perusahaan, pribadi dan sebagainya selama kemudian transparan dan terbuka yang saling memberikan keuntungan," jelasnya.
Dilengkapi dengan fasilitas lift, JPO ini dirancang untuk mendukung kegiatan semua kalangan masyarakat, termasuk lansia dan penyandang disabilitas. Karena itu, Pramono mengajak masyarakat untuk bersama-sama merawat dan menjaga fasilitas yang telah dibangun.