Selasa, 23 Desember 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 345
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan, vaksinasi merupakan salah satu langkah pencegahan yang terbukti efektif dan menjadi bagian penting dari sistem kesehatan nasional. Ia pun menekankan pentingnya langkah preventif dalam menghadapi ancaman kanker serviks melalui deteksi dini secara berkala serta vaksinasi HPV.
"Saya menyambut baik,"
Hal ini disampaikan Pramono saat menghadiri acara “Vaksin HPV menuju 500 Tahun Jakarta” di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/12).
Acara yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersinergi dengan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) ini dalam rangka menyambut momentum Hari Ibu sekaligus menyongsong hari jadi ke-500 Kota Jakarta.
"Saya menyambut baik inisiatif Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia dalam menyelenggarakan kegiatan 500 vaksin HPV gratis menuju 500 tahun Jakarta," ujar Pramono.
Saat ini, kanker serviks masih menjadi ancaman serius. Data menunjukkan bahwa setiap 25 menit satu perempuan Indonesia meninggal akibat kanker serviks.
Karena itu, diperlukan penguatan langkah preventif yang sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Ia pun menginstruksikan Dinas Kesehatan agar berupaya melakukan pencegahan kanker serviks di Jakarta dengan baik.
Lebih lanjut, Pemprov DKI berkomitmen memperkuat upaya pencegahan deteksi dini dan penanganan kanker melalui berbagai program, antara lain layanan cek kesehatan gratis di setiap fasilitas kesehatan, vaksinasi HPV bagi siswa SD kelas 5 dan kelas 6, serta layanan paliatif kanker yang terintegrasi dengan Pasukan Putih.
Ia pun memperkenalkan adanya Pasukan Putih yang bertugas membantu masyarakat, khususnya penyandang disabilitas dan kelompok lansia, untuk memastikan setiap warga memperoleh akses layanan kesehatan di Jakarta.
Saat ini, vaksinasi HPV pada kelompok usia dewasa memang masih tergolong imunisasi pilihan. Karena itu, kegiatan 500 vaksin HPV gratis ini menjadi sangat penting untuk menegaskan bahwa pencegahan penyakit adalah investasi jangka panjang dalam menjaga kesehatan perempuan, keluarga, dan generasi penerus bangsa.
Pramono berharap kerja sama Pemprov DKI dengan POGI terus berlanjut hingga puncak perayaan 500 tahun Jakarta pada 2027 mendatang.
"Semoga inisiatif baik ini menginspirasi semakin banyak pihak untuk memperkuat upaya pencegahan kanker, khususnya kanker serviks, demi mewujudkan Jakarta sebagai kota yang sehat, berdaya, dan inklusif seiring dengan semangat menyongsong 500 tahun Kota Jakarta," katanya.
Ketua Umum PP POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Budi Wiweko menjelaskan bahwa gerakan Selamatkan Perempuan Indonesia atau SPRIN ini lahir dari keprihatinan atas tingginya angka kematian ibu dan kasus kanker serviks yang sebenarnya dapat dicegah hingga 90 persen melalui vaksinasi dan deteksi dini.
"Dan yang lebih dahsyat lagi, setiap 25 menit perempuan Indonesia meninggal dunia karena kanker serviks. Jadi ini adalah kematian-kematian yang bisa dicegah," ujarnya.
Karena itu, melalui gerakan SPRIN, POGI berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kanker serviks dan masalah kesehatan lainnya. Program ini juga diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
"Insya Allah nanti kita akan meluas ke 36 POGI cabang, Pak Gubernur, mulai dari rencanakan kehamilan sampai dengan cegah kanker serviks," tandas Budi.