Selasa, 16 Desember 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 264
(Foto: Istimewa)
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memperkuat kesiapan operasional Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan melalui peluncuran truk compactor tertutup pengangkut sampah ke fasilitas RDF Rorotan, Selasa (16/12).
"seluruh armada memenuhi standar kualitas,"
Langkah ini menandai keseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam memastikan pengangkutan sampah dilakukan dengan standar tertinggi, higienis, dan minim dampak bagi lingkungan perkotaan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, kesiapan sistem pengangkutan menjadi fondasi utama keberhasilan operasional RDF Plant di dalam kota. Ia menyampaikan, pengolahan sampah tidak hanya soal fasilitas di dalam area, tetapi juga bagaimana sampah diangkut dari sumbernya.
“Karena itu, kami memastikan seluruh armada memenuhi standar kualitas agar tidak menimbulkan persoalan baru di masyarakat,” ujarnya, Selasa (16/12).
Saat ini, RDF Plant Rorotan diperkuat 51 unit truk compactor hasil pengadaan Tahun Anggaran 2025 yang siap melayani pengangkutan sampah dari wilayah layanan RDF. Armada ini melengkapi 97 unit truk compactor hasil pengadaan Tahun Anggaran 2024 yang telah lebih dulu beroperasi.
Dengan demikian, total truk compactor yang disiapkan khusus untuk mendukung operasional RDF Rorotan mencapai 148 unit yang kondisinya prima.
“Seluruh truk yang beroperasi ke RDF Rorotan merupakan kendaraan baru dengan spesifikasi khusus. Armada ini kami siapkan agar mampu bekerja stabil dan konsisten mendukung fasilitas RDF,” jelasnya.
Asep menjelaskan, sampah yang diangkut berasal dari 16 kecamatan di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Penetapan wilayah suplai ini dilakukan untuk memperpendek jarak angkut, meningkatkan efisiensi waktu dan operasional, serta menjaga kontinuitas pasokan sampah ke RDF Plant Rorotan.
“Kami atur zonasi pengangkutan agar jarak tempuh lebih pendek dan lebih efisien. Dengan pola ini, suplai sampah ke RDF bisa terjaga tanpa membebani lalu lintas maupun lingkungan sekitar,” katanya.
Ia mengatakan, jenis kendaraan yang digunakan adalah truk compactor dengan sistem bak tertutup. Sistem tertutup ini menjadi standar utama dalam pengangkutan sampah ke RDF Rorotan karena dirancang untuk meminimalkan bau selama perjalanan sekaligus mencegah sampah tercecer di sepanjang jalur pengangkutan.
“Bak tertutup adalah kunci dalam menjaga kenyamanan warga. Ini bukan hanya bicara soal teknis, tapi bagian dari komitmen kami menghadirkan pengangkutan sampah yang lebih tertib dan teratur di Jakarta,” urainya.
Selain itu, armada compactor dilengkapi sistem pemadatan sampah sehingga kapasitas angkut menjadi lebih besar dan jumlah ritasi dapat ditekan. Setiap kendaraan juga dilengkapi tampungan air lindi untuk mencegah kebocoran cairan sampah yang berpotensi mencemari jalan dan lingkungan sekitar.
“Pemadatan dan tampungan air lindi adalah aspek teknis yang sangat penting. Dengan fitur ini, pengangkutan menjadi lebih bersih, efisien, dan aman bagi lingkungan,” ungkapnya.
Asep menambahkan, modernisasi armada pengangkutan ini berjalan seiring dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (PJB) produk RDF antara UPST DLH DKI Jakarta dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Perjanjian tersebut memastikan hasil pengolahan RDF dari Rorotan terserap industri secara berkelanjutan.
Menurut Asep, kesiapan armada tertutup menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan ekosistem RDF Plant Rorotan.
“Armada compactor adalah wajah pertama dari sistem RDF di lapangan. Karena jika standar kami terapkan, operasional RDF diharapkan berjalan stabil, efisien, dan memberi manfaat jangka panjang bagi Jakarta,” tandasnya.