Rabu, 10 Desember 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 375
(Foto: doc)
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta memperkuat protokol keselamatan dan kesehatan kerja serta membenahi pola penanganan sampah menyusul wafatnya seorang pengemudi truk sampah seusai bertugas. Langkah ini diambil untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan lebih aman, tertata, dan melindungi tenaga lapangan.
"aspek keselamatan harus menjadi pijakan utama,"
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, peristiwa ini menjadi pengingat untuk memperketat standar keselamatan kerja agar kejadian serupa tidak terulang.
Ia menyampaikan, seluruh petugas lapangan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga telah difasilitasi BPJS Kesehatan sehingga ke depan mereka akan diminta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di fasilitas kesehatan.
“Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Beliau terkena serangan jantung yang diduga dipicu kelelahan. Dinas LH memastikan seluruh hak dan santunan bagi keluarga sedang diproses, termasuk percepatan administrasi BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya, Rabu (10/12).
Asep menjelaskan, evaluasi internal dilakukan secara menyeluruh, termasuk terhadap antrean truk di TPST Bantargebang yang meningkatkan risiko kelelahan sopir. Ia menegaskan bahwa pembenahan sistem harus mampu mengurangi waktu tunggu di lapangan.
“Semakin lama truk menunggu, semakin tinggi risiko keselamatan karena faktor kelelahan pengemudi. Karena itu, aspek keselamatan harus menjadi pijakan utama dalam setiap kebijakan operasional,” katanya.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga menata ulang pola dan jadwal pengangkutan sampah dari lima wilayah kota untuk menghindari penumpukan pada jam tertentu. Penataan ini diharapkan menciptakan arus pembuangan yang lebih stabil dan kondisi kerja yang lebih manusiawi.
“Dengan distribusi yang lebih merata dan dukungan sistem informasi yang mumpuni, waktu tunggu dapat ditekan dan beban kerja lebih terukur,” ucapnya.
Asep menambahkan, berbagai langkah ini merupakan momentum untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh, mulai dari pengaturan titik buang hingga peningkatan fasilitas pendukung di lapangan.
“Perbaikan ini kami lakukan agar sistem pengelolaan sampah Jakarta semakin efisien, aman, dan manusiawi. Perlindungan bagi para pekerja yang menjadi tulang punggung kebersihan kota adalah prioritas kami,” tandasnya.