Jumat, 21 November 2025 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 193
(Foto: Folmer)
Sebanyak 16 Badan Publik mengikuti tahapan presentasi Electronic Monitoring dan Evaluasi (E-Monev) 2025 yang diselenggarakan Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, Jumat (21/11) di Jakarta Creative Hub (JCH), Gedung Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat.
“Ini hal yang produktif dan patut diapresiasi,"
Tahap presentasi hari kesepuluh ini diikuti 12 sekolah negeri jenjang SD dan SMP, serta empat instansi vertikal kementerian.
Sekolah yang mengikuti presentasi ini adalah SMPN 256 dan SMPN 260 Kepulauan Seribu, SMPN 81 dan SMPN 49 Jakarta Timur, SDN 8 Ragunan Jakarta Selatan, SDN 01 Kedoya Selatan Jakarta Barat dan SDN 13 Karet Tengsin Jakarta Pusat.
Selanjutnya, SDN 01 Pancoran Jakarta Selatan, SDN 03 Kebagusan Jakarta Selatan,SDN 01 Cilandak Timur Jakarta Selatan, SDN 05 Tanah Tinggi Jakarta Pusat, serta SDN 04 Bambu Apus Jakarta Timur.
Sedangkan instansi pemerintahan yang ikut presentasi terdiri dari Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Badan Pusat Statistik DKI Jakarta.
Ketua Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi KI DKI Jakarta, Agus Wijayanto Nugroho mengatakan, keterlibatan sekolah dalam E-Monev tahun ini menunjukkan akselerasi yang signifikan.
“Ini hal yang produktif dan patut diapresiasi, namun tentu masih ada ruang perbaikan,” ujar Agus, seperti dikutip melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Agus menyoroti pentingnya penataan ulang website sekolah, terutama yang masih memiliki banyak akun media sosial tanpa verifikasi.
“Seperti contoh SDN 05 Tanah Tinggi Jakarta Pusat yang memiliki lima akun IG (Instagram), tapi pastikan semuanya terverifikasi dan memiliki centang biru. Publik harus diarahkan pada kanal yang pasti," paparnya.
Ia juga menekankan E-Monev 2025 bukan sekadar ajang penampilan atau contest, melainkan wujud komitmen keberlanjutan dalam menerapkan Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Sementara Ketua Bidang Kelembagaan KI DKI, Aang Muhdi Gozali menekankan pelayanan informasi publik harus bersifat proaktif.
“Pelayanan informasi tidak sekadar menunggu permintaan, tapi menyediakan informasi secara serta-merta, setiap saat, dan secara berkelanjutan,” paparnya.
Aang juga menyoroti laman pengumuman SD Negeri 01 Pancoran yang dinilai sudah baik karena menggunakan domain resmi sch.id. Ia mendorong seluruh sekolah untuk mengikuti standar seragam tersebut.
“Ke depan, seluruh sekolah sebaiknya menggunakan domain sch.id. Penataan Daftar Informasi Publik (DIP) juga harus rapi. SDN 01 Pancoran sudah baik, meskipun masih bercampur dengan informasi publik lainnya, namun semangatnya luar biasa,” ujarnya.
Kepala SMPN 49 Jakarta Timur mengaku senang dapat mengikuti presentasi E-Monev 2025.
“Kami akan bebenah. Keikutsertaan ini menjadi kepercayaan sekaligus motivasi agar kualitas layanan informasi kami semakin baik,” tandasnya.