Rabu, 05 November 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 234
(Foto: doc)
Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di wilayah ibu kota.
"OMC ini merupakan langkah antisipatif,"
Operasi ini berlangsung pada 5–10 November 2025, berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, bekerja sama dengan BMKG dan TNI Angkatan Udara (TNI AU).
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari analisis BMKG yang memprediksi peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“OMC ini merupakan langkah antisipatif Pemprov DKI untuk mengurangi potensi hujan ekstrem yang bisa menyebabkan genangan, banjir, dan longsor. Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bagian dari strategi mitigasi menjelang puncak musim hujan,” ujarnya, Rabu (5/11).
Operasi dilakukan menggunakan pesawat Casa A-2114 milik TNI AU dengan dua kali penerbangan setiap hari, pukul 11.30 WIB dan 14.30 WIB, yang dipimpin oleh Lettu Pnb Bintang, Kpt Pnb Fajar, dan Letda Pnb Krisna.
Lokasi penyemaian awan mencakup wilayah Pandeglang, perairan barat daya Pandeglang, hingga perairan barat Kabupaten Serang, dengan ketinggian terbang 8.000–10.000 kaki. Total bahan semai higroskopis (garam/NaCl) yang digunakan mencapai 1.600 kilogram.
Hasil observasi menunjukkan terbentuknya awan Stratocumulus di wilayah Lebak hingga pesisir barat Banten. Di area tersebut juga mulai tumbuh awan Cumulus yang disemai secara intensif hingga ketinggian 10.000 kaki.
Tim mencatat adanya presipitasi ringan di wilayah Pandeglang bagian barat, menandakan bahan semai berhasil memicu pertumbuhan awan hujan di area target.
Isnawa menambahkan, pelaksanaan OMC akan terus menyesuaikan dengan kondisi atmosfer harian yang dipantau oleh BMKG untuk menjaga efektivitas operasi.
“Kami memantau secara berkala agar curah hujan tidak terkonsentrasi di daratan Jakarta, melainkan terurai di wilayah perairan sekitar. Dengan begitu, risiko banjir dapat ditekan,” jelasnya.
BPBD DKI juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang, serta memastikan saluran air dan drainase tetap bersih.
Warga dapat memantau informasi cuaca dan peringatan dini melalui kanal siaga 112, situs web bpbd.jakarta.go.id, dan media sosial @bpbddkijakarta.