Rabu, 22 Oktober 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 116
(Foto: Fakhrizal Fakhri)
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali meninjau jalannya rapat kerja Komisi A DPRD DKI Jakarta bersama jajaran eksekutif dalam rangka pembahasan dan pendalaman Raperda tentang APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2026.
"Ini tahun yang menantang,"
Dalam kesempatan tersebut, Marullah mengapresiasi atas kerja sama dan komitmen anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dalam membahas anggaran daerah di tengah situasi fiskal yang penuh tantangan.
“Saya sebenarnya hanya ingin melihat saja bagaimana suasana diskusinya, mudah-mudahan tidak terlalu panas,” ujarnya, Rabu (22/10).
Marullah menjelaskan, tahun anggaran 2026 menjadi periode yang menantang bagi Pemprov DKI Jakarta. Namun, ia menegaskan bahwa kondisi ini harus disikapi dengan optimisme, kreativitas, dan inovasi, sebagaimana arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
“Kalau Pak Gubernur bilang, ini tahun yang menantang. Tapi kita tidak boleh kecil hati, justru harus semakin optimis. Saat-saat seperti ini, kita dituntut untuk berinovasi agar Jakarta terus hidup dan bergerak,” tuturnya.
Menurut Marullah, tantangan utama yang dihadapi Pemprov DKI adalah penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp15 triliun.
“Angka ini bukan jumlah kecil. Bahkan, penurunan ini lebih besar dibandingkan total anggaran tahunan beberapa provinsi lain,” ungkapnya.
Meski demikian, ia memastikan bahwa arah kebijakan APBD DKI Jakarta Tahun 2026 tetap mengacu pada nilai Rp95,35 triliun, sebagaimana nota kesepahaman yang telah ditandatangani bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta.
“Angka itu tetap menjadi tekad kita bersama. Namun karena ada tantangan baru, kami perlu menempuh beberapa langkah, antara lain melalui creative financing, shifting, atau jika tidak memungkinkan, dilakukan penyesuaian,” jelasnya.
Marullah menegaskan, langkah penyesuaian anggaran tidak berarti Pemprov DKI mengurangi komitmen terhadap program prioritas.
“Semangat kita tetap sama seperti awal, yaitu menjaga agar program prioritas tetap berjalan. Kalau creative financing dan shifting bisa dilakukan, kami akan jalankan itu,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terus berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mencari peluang tambahan dukungan fiskal.
“Saya juga berharap dukungan dari wakil-wakil kita di DPR RI agar bisa menjembatani komunikasi dan memperjuangkan solusi terbaik, baik berupa penambahan DBH maupun transfer ke daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Marullah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta atas dedikasi dan kerja sama dalam pembahasan APBD 2026.
“Terima kasih kepada pimpinan dan seluruh anggota Komisi A yang tetap optimis membahas APBD di tengah situasi yang tidak biasa ini. Yang penting sekarang, kita maju dengan penuh keyakinan dan terus mencari solusi terbaik untuk Jakarta,” tandasnya.