Jumat, 22 Agustus 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 215
(Foto: Anita Karyati)
Sebanyak 60 pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) di Jakarta Utara mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Ekonomi Kreatif Tahun 2025.
"Meningkatkan daya saing"
Kegiatan yang diadakan Suku Dinas Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Parekraf) Jakarta Utara di salah satu hotel di kawasan Kecamatan Kelapa Gading ini mengusung tema "Peningkatan Manajemen Usaha Melalui pemasaran Digital, Tata Kelola Keuangan dan Kemitraan".
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Jakarta Utara, Wawan Budi Rohman mengatakan, kegiatan ini sangat penting karena di era sekarang para pelaku Ekraf harus pintar menentukan jenis usaha yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Mereka juga harus bisa memanfaatkan era digital yang ada, memasarkan produk yang dihasilkan secara online agar produknya bisa cepat naik kelas," ujarnya, Jumat (22/8).
Tidak kalah penting, Wawan menegaskan, para pelaku Ekraf harus bisa mengelola keuangan, termasuk dengan memisahkan kepentingan usaha dengan kebutuhan pribadi. Kemudian, menanamkan modal usaha agar dapat lebih berkembang.
Menurutnya, pelaku Ekraf juga harus mampu berkolaborasi dengan mitra dari pemasok atau distributor untuk mendapatkan bahan baku yang lebih murah dan berkualitas.
"Saya ingin pelaku Ekraf di Jakarta Utara lebih meningkat dan dapat berdaya saing di tingkat lebih tinggi," harapnya.
Kepala Suku Dinas Parekraf Jakarta Utara, Shinta Nindyawati menambahkan kegiatan ini merupakan Bimtek lanjutan dari pelaksanaan sebelumnya di bulan Februari 2025.
"Kegiatan kali ini diikuti 60 pelaku Ekraf di bidang fesyen, kriya, dan kuliner dari enam kecamatan se-Jakarta Utara," ucapnya.
Shinta menjelaskan, Bimtek ini bertujuan
memberikan pemahaman kepada pelaku Ekraf di Jakarta Utara tentang pemasaran digital, tata kelola keuangan, serta cara menjalin kemitraan untuk meningkatkan usaha yang kompetitif dan daya saing global.
Bimtek ini, imbuh Shinta, menghadirkan narasumber yang berkompeten, termasuk perwakilan dari Kementerian Hukum RI, Kementerian Parekraf, Padusee Craft, Asosiasi Desainer Grafis Indonesia, dan akademisi.
"Kehadiran para narasumber ini tentu memberikan nilai tambah yang besar bagi para peserta dalam memperoleh pengetahuan dan wawasan baru," ungkapnya.
Shinta menyebut, sektor Ekraf akan memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan visi Jakarta sebagai Kota Global. Untuk itu, dengan kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh para pelaku usaha, Jakarta dapat menjadi pusat kreativitas dan daya tarik global yang menginspirasi.
"Saya berharap, usai Bimtek ini para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk meningkatkan daya saing
usaha masing-masing," ucapnya.Sementara itu, salah seorang pelaku Ekraf bidang kuliner, Endang (44) menyampaikan terima kasih kepada Suku Dinas Parekraf Jakarta Utara karena sudah mengadakan Bimtek yang sangat dirasakan manfaatnya.
"Bimtek ini kali kedua saya ikuti dengan tema yang berbeda. Banyak ilmu yang saya dapatkan. Kita tidak hanya diberikan teori tetapi juga praktik agar bisa terapkan sehari-hari," tandasnya.