Kamis, 07 Agustus 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 515
(Foto: Anita Karyati)
Suku Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Utara mengadakan Talkshow bertajuk "Sinergi Komunikasi, Kolaborasi Tanpa Batas’ Menuju Komunikasi Publik yang Terintegrasi, Partisipatif, dan Berdampak" di Ruang Fatahillah, Kantor Wali Kota setempat.
"Komunikasi sangat penting dan strategis"
Sekretaris Kota Jakarta Utara, Fredy Setiawan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan talkshow yang bertujuan membangun ekosistem komunikasi publik di Jakarta Utara.
"Komunikasi sangat penting dan strategis. Tentunya, setelah berdiskusi bersama narasumber, kita akan melangkah untuk membangun ekosistem komunikasi publik yang lebih baik lagi. Kita harus maju, inklusif, dan berdampak nyata untuk masyarakat," ujarnya, Kamis (7/8).
Ia menegaskan, membangun komunikasi publik yang partisipatif itu perlu sinergitas bersama agar tercipta komunikasi dua arah yang tentunya berdampak baik bagi masyarakat.
Menurutnya, partisipasi masyarakat juga penting, terutama untuk pemerintahan yang membutuhkan kritik dalam membangun masa depan.
"Kita ingin tercipta komunikasi yang bukan sekadar menyampaikan informasi (satu arah), tapi harus ada partisipasi. Memberikan informasi yang akurat (dua arah) sehingga tidak menimbulkan potensi perpecahan warga," terangnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Kominfotik Jakarta Utara, Andrie Yuswanto menambahkan, kegiatan ini diikuti 100 peserta terdiri dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), PIC Kontributor, Humas stakeholder, perwakilan media, dan admin media homeless.
"Talk show ini menghadirkan narasumber yang berasal dari Konsultan Government Sosial Media atau Director Awargo, Karina Kusumawardani, dan pendiri akun media sosial @jakut.info, Yafriadi Atuila," bebernya.
Ia menegaskan, kegiatan ini bertujuan membangun pemahaman bersama akan pentingnya sinergi komunikasi antar pemangku kepentingan. Kemudian, mendorong jejaring kolaborasi yang berkelanjutan antara pemerintah dan mitra komunikasi yang ada di masyarakat.
"Semoga kegiatan ini menjadi titik awal bagi terwujudnya komunikasi publik yang semakin terintegrasi, partisipatif, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi masyarakat," tandasnya.