Rabu, 23 Juli 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 365
(Foto: Fakhrizal Fakhri)
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Meghantara menyampaikan berbagai langkah strategis untuk memperkuat penanggulangan kebakaran di ibu kota.
"Optimalisasi Redkar terus berjalan,"
Menurut Bayu, salah satu fokus utama adalah meningkatkan sarana dan prasarana yang dekat dengan masyarakat. Salah satunya pembangunan hidran mandiri dan penguatan peran Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) melalui pelatihan rutin. Kinerja Redkar juga akan dievaluasi pada akhir tahun.
"Optimalisasi Redkar terus berjalan. Pelatihan dan pendampingan dilakukan oleh sudin-sudin, dan pada akhir tahun akan kami evaluasi secara menyeluruh," ujarnya, saat rapat bersama Komisi A DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/7).
Dikatakan Bayu, pihaknya juga menargetkan penambahan lima pos pemadam kebakaran tahun ini dan enam pos tambahan pada 2026. Penambahan ini bertujuan mempercepat waktu respons dan menjangkau lebih banyak wilayah padat penduduk.
"Penambahan pos Damkar akan kami lakukan, termasuk menjalin kerja sama dengan BUMD seperti PAM JAYA untuk memanfaatkan lahan yang tersedia di kawasan seperti Kuningan," tambah Bayu.
Bayu juga menyinggung pentingnya pembentukan satuan khusus pemadam yang memiliki kesiapan mental tinggi dalam menghadapi situasi ekstrem. Ia pun menekankan kembali moto petugas Damkar yakni pantang pulang sebelum padam.
"Ini soal sikap mental. Tidak semua orang bisa menghadapi kobaran api dengan tenang. Kami terus berupaya membentuk mental petugas yang kuat, dengan dukungan peralatan pelindung standar agar tetap aman di lapangan," tegasnya.
Peningkatan kapasitas masyarakat juga menjadi perhatian utama melalui edukasi dan pelatihan sesuai Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 5 Tahun 2025. Bayu menyebut pendekatan ini sebagai bentuk Pertahanan Rakyat Semesta (Permesta) dalam konteks penanggulangan kebakaran.
"Di wilayah padat seperti Tambora, tantangan semakin berat. Tapi kami sudah menambah pos di Duri, dan lokasi dinas pun dekat sehingga penanganan bisa cepat. Namun kondisi bangunan yang mudah terbakar tetap menjadi tantangan tersendiri," katanya.
Bayu menambahkan penyediaan alat dan perlengkapan pemadam Dinas Gulkarmat mengacu pada standar National Fire Protection Association (NFPA).
Saat ini, lanjut dia, pihaknya juga bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk melakukan kajian dan sertifikasi peralatan guna mendukung petugas di lapangan dalam menjinakkan si jago merah.
"Standardisasi peralatan tidak kami abaikan. Bersama UNJ, kami mendalami kajian teknis agar alat yang digunakan memenuhi standar keselamatan internasional," tandasnya.