Selasa, 22 Juli 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 443
(Foto: Nugroho Sejati)
Anggota DPRD DKI Jakarta, Muhammad Al Fatih mengapresiasi respons cepat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam menangani kebakaran di ibu kota.
"Saya mengapresiasi langkah cepat Pemprov DKI,"
Al Fatih sempat meninjau langsung lokasi kebakaran di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur. Di sana, ia menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban dan warga yang terdampak.
Menurutnya, penanganan awal oleh Pemprov DKI sudah cukup sigap, terutama dalam mendata korban, menyalurkan bantuan logistik, serta memfasilitasi pencetakan ulang dokumen kependudukan yang rusak atau hilang.
“Saya mengapresiasi langkah cepat Pemprov DKI, khususnya dalam penanganan awal,” ujar Al Fatih, Selasa (22/7).
Meski demikian, Al Fatih juga mencatat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam penanganan kebakaran. Salah satunya sulitnya akses mobil pemadam kebakaran menuju lokasi karena padatnya permukiman.
“Permukiman padat memang menyulitkan respons darurat. Karena itu, saya mendorong Pemprov DKI untuk menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap RW, terutama di wilayah padat penduduk sebagai upaya pencegahan awal,” tegasnya.
Selain itu, Al Fatih juga telah berkoordinasi dengan Baznas Bazis DKI Jakarta agar warga terdampak dapat diakomodasi dalam program bedah rumah, sehingga kebutuhan hunian para penyintas bisa terpenuhi.
“Saya berharap kejadian ini menjadi refleksi penting untuk memperkuat sistem mitigasi kebakaran di kawasan padat penduduk dan memastikan kehadiran negara dalam pemulihan warga terdampak,” tuturnya.
Anggota DPRD DKI lainnya, Yudha Permana menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat adalah langkah utama dalam mencegah kebakaran. Ia menilai, banyak kebakaran disebabkan kelalaian warga, seperti overcharging yang menyebabkan korsleting listrik hingga lupa mematikan kompor.
“Harus ada edukasi menyeluruh ke masyarakat, mulai dari tata cara meninggalkan rumah hingga penggunaan peralatan listrik. Bisa juga dibuat tempelan pengingat di pintu rumah, semacam checklist sebelum keluar rumah,” ucap Yudha.
Ia juga mengingatkan warga tentang bahaya instalasi kabel listrik yang tidak sesuai standar.
“Kita harus fokus pada pencegahan. Soal kabel juga harus diperhatikan. Banyak rumah yang kabelnya tidak sesuai standar, padahal dari PLN-nya sudah benar,” tandasnya.