DKI Targetkan Miliki 1.500 Bank Sampah

Selasa, 17 Februari 2015 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 6459

Tahun 2015, DKI Targetkan Miliki 1.500 Bank Sampah

(Foto: Nurito)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya menanggulangi volume sampah yang terus meningkat di ibu kota. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memperbanyak jumlah bank sampah. Bahkan tahun ini, Dinas Kebersihan DKI Jakarta menargetkan memiliki sebanyak 1.500 bank sampah di lima wilayah Jakarta.

Kami akan merangsang warga agar membangun bank sampah. Kami targetkan tahun ini bisa membangun 1.500 bank sampah di Jakarta

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Saptastri Ediningtyas Kusumadewi mengatakan, pihaknya akan terus menggalakkan program bank sampah. Pasalnya, di bagian hulu sampah sudah dikelola melalui bank sampah.

"Kami akan merangsang warga agar membangun bank sampah. Kami targetkan tahun ini bisa membangun 1.500 bank sampah di Jakarta. Banyak lembaga atau kantor pemerintah maupun swasta, sekolah, pusat perbelanjaan, dan sebagainya yang bisa mendukung program ini," ujar Saptastri Ediningtyas, Selasa (17/2).

Untuk membangun bank sampah ini, terang Saptastri Ediningtyas, sangat mudah dan sederhana. Hanya dibutuhkan lahan untuk penampungan dan kemauan untuk mengelolanya. Kemudian ada tenaga pemilah dan alat timbangan.

Untuk tahap awal, pihaknya membangun bank sampah "Resik" di kantornya. Kemudian menyusul suku dinas di lima wilayah kota dan Kepulauan Seribu. Para pegawainya juga diwajibkan menyetor sampah kering ke bank sampah resik. Setiap pegawai diberikan buku rekening sampah. Satu kilo sampah dihargai Rp 1.000.

Nuralimah (38), pengurus bank sampah terpadu RW 09 Ciracas, Jakarta Timur, mengatakan, setiap bulan bank sampah yang dikelolanya menghasilkan satu ton sampah kering. Kemudian 300 kilogram sampah basah setiap pekan untuk dijadikan kompos.

"Dari sampah kering yang dikumpulkan, didaur ulang menjadi aneka barang-barang menarik dengan harga ekonomis. Seperti tas jinjing dibanderol dengan harga Rp 100-150 ribu. Kemudian ada tempat tisu, pensil, buku agenda, dan sebagainya.

"Hanya saja kami kurang promosi dan tak bisa menjual mahal. Karena bahan bakunya barang bekas, tentu orang tidak mau beli kalau harganya mahal," ujar Nuralimah.

BERITA TERKAIT
3 Bulan Belum Digaji Petugas Saringan Sampah Otomatis Mengeluh

Tanah Abang Penghasil Sampah Tertinggi di Jakpus

Sabtu, 20 Desember 2014 6099

Walikota Jaktim Resmikan Bank Sampah di Kebon Pala

Kelurahan Kebon Pala Miliki Mesin Pencacah Sampah

Jumat, 06 Februari 2015 5850

 Ribuan Warga Cengkareng Pungut 9 Ton Sampah

Ribuan Warga Cengkareng Pungut 9 Ton Sampah

Senin, 05 Januari 2015 4590

130 Ibu Rumah Tangga Dilatih Daur Ulang Sampah

130 Ibu Rumah Tangga Dilatih Daur Ulang Sampah

Jumat, 12 Desember 2014 14762

BERITA POPULER
Transjakarta Menuju Smart Mobility, Fondasi Jakarta 500 Tahun

Targetkan 400 Juta Pelanggan, Transjakarta Menuju Fase Smart Mobility

Selasa, 04 November 2025 639

Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1267

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1143

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1656

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Selasa, 04 November 2025 458

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks