Melihat Geliat Pelukis Jalanan di Kawasan Kota Tua

Rabu, 08 Januari 2020 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Budhy Tristanto 11654

Seniman Lukis di Jalan Pintu Besar Selatan Mekukis dengan Hati

(Foto: TP Moan Simanjuntak)

Bisingnya deru mesin diselingi suara klakson yang bersahutan dari kendaraan bermotor yang melintas pelan di sepanjang Jalan Pintu Besar Selatan menuju perempatan Kota Tua, Rabu (8/1) siang menjelang sore, tak menggangu Tendy (45) menggerakkan pensil konte di jemarinya membuat alur sketsa wajah di atas kanvas.    

Seniman sejati dalam berkarya tidak melihat tempat dan besaran penghasilan yang didapat,

Sejenak gerakan tangannya terhenti, pandangnya tajam menyelisik potret wajah seseorang yang ditempel di pojok atas kanvas. Lalu, kembali jemarinya lincah menari, melukis wajah dalam potret tersebut di permukaan kanvas.

Dengan bertopang pada sisi bangunan tua peninggalan zaman Belanda yang sebagian temboknya lembab oleh tetesan sisa air hujan, Tendy tampak asyik menikmati setiap goresan yang ditorehkan.

"Seniman sejati dalam berkarya tidak melihat tempat dan besaran penghasilan yang didapat," tuturnya, saat berbincang dengan beritajakarta.id, Rabu (8/1).

Di era foto digital saat ini, Tendy bersama sekitar 20 rekan lainnya sesama pelukis di Jalan Pintu Besar Selatan, kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat, yang tergabung dalam Komunitas Perspektif, masih tetap eksis menunjukkan karya-karyanya.

Menurut Tendy, umumnya pelukis yang ada di lokasi ini menggambar foto wajah dan karikatur dengan berbagai ukuran, sesuai pesanan pelanggan.

"Kami melukis di sini sejak tahun 90-an sampai sekarang. Untuk penghasilan dan order melukis yang kami dapat tiap harinya tidak pasti," kata Tendy yang juga dipercaya sebagai Ketua Komunitas Perspektif.

Dia memaparkan, tarif lukisan tergantung tingkat kesulitan dan ukurannya. Untuk lukisan sketsa wajah ukuran kecil 30x40 sentimeter dipatok dengan harga Rp 500 ribu plus bingkai. Namun, menurutnya harga tersebut masih dapat ditawar.

"Dalam sepekan, biasanya dapat tujuh sampai delapan orderan. Jadi, kalau ditotal, penghasilan sebulan bisa sekitar Rp 7 juta," ucapnya.

Hal senada diutarakan Sardi (39), rekan Tendy sesama pelukis di tempat itu. Dia mengaku, untuk satu lukisan wajah mematok harga minimal sekitar Rp 250 hingga Rp 300 ribu.

Pria yang sudah hobi melukis sejak kelas V SD ini berkisah, bersama teman-temannya pernah difasilitasi Pemprov DKI untuk menuangkan karya lukisan mereka di tiang tiang beton bangunan untuk memperindah kawasan Kota Tua sebagai destinasi wisata Ibukota.  

"Jadi, keberadaan kami di sini diakui Pemprov DKI. Kami juga turut membantu mempercantik kawasan Kota Tua yang merupakan salah satu destinasi wisata di DKI Jakarta," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Ketua DPRD DKI Buka Pameran Lukisan

Ketua DPRD DKI Buka Pameran Lukisan

Selasa, 17 Desember 2019 2363

Puluhan Pelukis dan Pematung Gelar Pameran di DPRD DKI

Puluhan Pelukis Gelar Pameran Seni Rupa di DPRD DKI

Kamis, 19 Desember 2019 6275

Kota Tua Lakukan Presentasi Kepada Peserta Workshop

20 Peserta South - South Knowledge Exchange Nikmati Suasana Kota Tua

Selasa, 17 Desember 2019 1733

BERITA POPULER
 1.000 Orang di Jakbar Ikuti CKG di Peringatan Hari Ibu

1.000 Warga Jakbar Ikuti CKG di Peringatan Hari Ibu

Kamis, 11 Desember 2025 5899

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1132

Satu unit ekskavator melakukan pengerukan saluran penghubung Pulo di Jalan Raya Pasar Minggu

Pengerukan Saluran Phb Pulo Ditarget Kelar Sebulan

Minggu, 14 Desember 2025 1085

Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2025 di TMII, Jakarta Timur

HKSN 2025, Pilar Sosial Perkokoh Solidaritas dan Kepedulian Warga

Senin, 15 Desember 2025 862

Pramono membuka Musyawarah Nasional INTI di (INTI) di Aston Kemayoran City

Buka Munas INTI, Pramono Tegaskan Komitmennya Jadi Pemimpin Semua Golongan

Sabtu, 13 Desember 2025 1272

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks