Penjualan Solar Bersubsidi Distop, SPBU di Jakpus Sepi

Jumat, 01 Agustus 2014 Reporter: Andry Editor: Lopi Kasim 4224

SPBU sepi

(Foto: Andry)

Pasca penghentian penyediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi di wilayah Jakarta Pusat yang ditetapkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), per 1 Agustus, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta Pusat mulai menutup penjualan solar bersubsidi bagi kendaraan pribadi maupun umum pada hari ini. Alhasil, sejumlah SPBU yang biasanya menjual solar bersubsidi sepi dari pembeli solar yang menjadi pelanggan SPBU tersebut.

Dampaknya saat ini belum kelihatan karena masih suasana Lebaran. Jadi, belum ada yang beli solar hari ini, masih sepi



Walaupun demikian, kebijakan penghentian layanan solar bersubsidi di wilayah Jakarta Pusat yang mulai diberlakukan hari ini belum berdampak signifikan pada pemilik kendaraan.

"Dampaknya saat ini belum kelihatan karena masih suasana Lebaran. Jadi, belum ada yang beli solar hari ini, masih sepi," kata Ketua Regu (Leader) SPBU Coco 31.103.03 Cikini, Rahmat Novizar, Jumat (1/8).

Pelanggan bahan bakar jenis solar di SPBU Cikini, kata Rahmat, di hari-hari biasanya dapat menghabiskan 6 kiloliter (KL) per hari.

Pengguna bahan bakar tersebut umumnya kendaraan bus kota seperti Kopaja dan Metromini. "Pelanggan solar bersubsidi biasanya angkutan Kopaja dan Metromini sama mobil-mobil pribadi bermesin diesel," terangnya.

Saat ini, lanjut Rahmat, peminat solar bersubsidi di SPBU Coco 31.103.03 Cikini relatif sedikit. Pengendara yang ingin menggunakan bahan bakar tersebut dianjurkan beralih menggunakan Solar Pertamina Dex dengan harga Rp13.150 per liter. "Pasokan Solar Pertamina Dex biasanya 16000 KL per bulan. Kalau solar subsidi 31000 KL per tiga minggu," katanya.

Pengendara mobil pribadi maupun umum yang enggan menggunakan solar Pertamina Dex dan solar non subsidi akan dialihkan ke SPBU di luar wilayah Jakarta Pusat.

"Sejak jam 12 siang kita sudah tidak melayani solar bersubisidi. Biasanya kita anjurkan ke Dex, tapi kalau nggak mau kita alihkan ke SPBU di Jakarta Timur," ucapnya.

Penutupan penjualan solar bersubsidi juga terjadi di SPBU Coco 31.102.02 Jalan Abdul Muis, Gambir.

"Pengendara sudah kita beritahu mulai 1 Agustus, tidak ada lagi solar bersubsidi di sini," kata Agus, petugas SPBU Abdul Muis, saat ditemui di lokasi.

BERITA TERKAIT
nelayan_cilincing.jpg

Subsidi Dicabut, Nelayan Sulit Melaut

Rabu, 05 Februari 2014 3710

2 Jembatan Di Jalan Danau Sunter Rusak

2 Jembatan di Jalan Danau Sunter Amblas

Jumat, 02 Mei 2014 5811

Pedagang Musiman Bermunculan di Cikini Menjelang Bulan Puasa

Pedagang Parsel Sesaki Trotoar di Cikini

Sabtu, 28 Juni 2014 4903

Penertiban alat peraga kampanye

Pasca Lebaran, Senen Bersih dari PKL

Jumat, 01 Agustus 2014 4101

BERITA POPULER
Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 2981

Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 2632

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2274

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah

Pramono Minta Pekerjaan Galian Terkoordinasi

Kamis, 11 September 2025 2871

Acara Launching MPP Digital dan Diseminasi Penyampaian LKPM

UP PM-PTSP Duren Sawit Luncurkan MPP Digital

Kamis, 11 September 2025 2734

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks