Kehabisan Tiket, Pemudik Terlantar di Pelabuhan Tanjung Priok

Jumat, 25 Juli 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Lopi Kasim 5368

Tiket Habis, Ratusan Calon Penumpang Terlantar di Pelabuhan Tanjung Priok

(Foto: Ika Meilani Untari)

Lantaran kehabisan tiket kapal laut, ratusan calon penumpang yang ingin mudik ke kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga menunpuk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Akibatnya, para penumpang terlantar di Terminal Nusantara II karena tidak jelas jadwal keberangkatan kapal laut, khususnya tujuan Bangka Belitung.  

Waktu ditelepon mereka bilang masih ada, makannya kami langsung datang kesini. Tapi ternyata pas sampai tiket malah sudah habis

Sriyatun (44), salah satu penumpang tujuan Bangka Belitung mengatakan, ia terpaksa menunda keberangkatannya. Padahal, sehari sebelumnya ia telah menghubungi biro penjualan tiket mengenai ketersediaan tiket.  “Waktu ditelepon mereka bilang masih ada, makannya kami langsung datang ke sini. Tapi ternyata pas sampai tiket malah sudah habis,” keluh Sriyatun, warga Ciputat, Jakarta Selatan, Jumat (25/7).

Selama menunggu, kata Sriyatun, ongkos yang dikeluarkan bertambah. Terlebih, berbagai kebutuhan seperti makan dan minum di pelabuhan tidak ada yang gratis. “Air mineral saja sebotolnya Rp 7 ribu, belum lagi kalau harus ke kamar mandi, setiap kali masuk bayar Rp 2 ribu. Uang sudah habis disini, makanya saya pusing, tersiksa disini,” tuturnya.

Hal senada dikeluhkan Rohyana (57), calon penumpang asal Purwakarta ini juga mengaku kecewa dengan informasi yang ia dapat setelah sampai di Pelabuhan Tanjung Priok. Pasalnya, uangnya juga habis di jalan untuk membeli tiket bus. Biaya yang dikeluarkan selama di pelabuhan terbilang mahal.

Sementara itu, Joko, salah satu pihak jasa travel mengatakan, saat ini agen yang menyediakan kapal sudah tidak mengeluarkan tiket. Kapal Pelni juga tidak beroperasi.

“Agen tidak mau mengeluarkan. Kalau tahun lalu dibantu sama Pelni dua kapal, kalau kapal Pelni kan bisa mengangkut sampai 2.000 orang, tapi kalau kapal swasta hanya bisa 200 sampai 300 orang saja,” terang Joko.

Keterbatasan tiket, tambah Joko, salah satunya disebabkan tenggelamnya kapal Bangka Belitung karena kelebihan muatan beberapa waktu lalu. “Oleh karena itu kami terpaksa harus membatasi penumpang kapal, karena kami tidak ingin hal serupa terulang lagi,” tutupnya.



BERITA TERKAIT
Arus Mudik Diterminal Pulo Gadung Mulai Meningkat

Arus Mudik di Terminal Pulogadung Meningkat

Jumat, 25 Juli 2014 6507

Pemudik Motor Tewas Dilindas Bus Damri

Pemudik Motor Tewas Kecelakaan di Rawamangun

Jumat, 25 Juli 2014 5153

terminal bus lebak bulus jaksel

Pengusaha Bus Diminta Tambah Armada

Jumat, 25 Juli 2014 5917

Kapolda : Pengumuman Pilpres Kondusif

7.640 Polisi Siap Amankan Ibu Kota Selama Mudik

Rabu, 23 Juli 2014 3945

terminal rambutan

Arus Mudik di Kampung Rambutan Turun 50 Persen

Kamis, 24 Juli 2014 6155

BERITA POPULER
Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 2913

Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 2579

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2200

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah

Pramono Minta Pekerjaan Galian Terkoordinasi

Kamis, 11 September 2025 2794

Acara Launching MPP Digital dan Diseminasi Penyampaian LKPM

UP PM-PTSP Duren Sawit Luncurkan MPP Digital

Kamis, 11 September 2025 2683

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks