Kekerasan Terhadap Perempuan di Jakbar Cenderung Meningkat

Senin, 23 Juni 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Widodo Bogiarto 14031

247 Kasus Kekerasan Perempuan Terjadi di Jakbar

(Foto: doc)

Krisis nilai moral yang dialami masyarakat modern saat ini, tidak terkecuali di Jakarta Barat, menjadi penyebab meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan. Apalagi di Jakarta Barat yang kena banyak terdapat lokasi hiburan malam dan usaha pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI), tentunya memiliki potensi besar terhadap kekerasan terhadap perempuan.

Sepanjang tahun 2014  dari awal Januari-Juni ada 247 kasus kekerasan perempuan yang terjadi, dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah pada akhir tahun


Dari data  Kantor Pemerdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (KPMPKB) Jakarta Barat, tahun 2013 lalu tercatat ada 391 kasus kekerasan terhadap perempuan. Sementara tahun ini, hingga bulan Juni telah dilaporkan 274 kasus. Jumlah tersebut diprediksi terus meningkat hingga akhir tahun.

"Sepanjang tahun 2014  dari awal Januari-Juni ada 247 kasus kekerasan perempuan yang terjadi, dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah pada akhir tahun," ujar Nila S, Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan Kasie Pemberdayaan Perempuan dan Anak KPMPKB Jakarta Barat, Senin (23/6).

Nila menjelaskan, kasus kekerasan terhadap perempuan, berdasarkan lokasinya, dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni kasus kekerasan perempuan yang terjadi rumah tangga, kekerasan di tempat hiburan malam dan kekerasan terhadap perempuan di PJTKI.

"Dari 247  kasus itu, 60 persen terjadi di lingkungan rumah tangga, 25 persen di tempat hiburan malam dan 15 persen terjadi di tempat usaha tenaga kerja atau penampungan TKW," jelas Nila.

Nila mengungkapkan, beragam cara dilakukan untuk menekan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan, misalnya dengan langkah preventif, yaitu mengajak tokoh masyarakat, kepolisian dan Pusat Pelayan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang dianggap rawan terjadi kasus kekerasan perempuan.

"Kita akan mencegah dengan mengajak semua pihak yang ada di wilayah untuk melakukan pengawasan dan sosialisasi produk hukum yang berkaitan dengan kekerasan perempuan," ucap Nila.

Ia menambahkan, sejumlah faktor pemicu terjadinya kekerasan antara lain, stres dalam rumah tangga akibat pemutusan hubungan kerja, pengangguran dan kemiskinan. Di samping itu juga karena lemahnya komitmen saat akan menikah dan perbedaan persepsi.

Kekerasan juga bisa terjadi karena preseden buruk dari orang tua yang broken home. Secara psikologis, anak dari keluarga yang sering bertengkar mengalami gangguan psikis dan tumbuh kembangnya, sehingga ketika dewasa dan menikah kemungkinan juga melakukan hal yang sama.

BERITA TERKAIT
Sebelumnya, seorang bocah perempuan bernisial S (15) asal Indramayu, Jawa Barat, diduga disekap dan

Terlibat Perdagangan Manusia, Izin Tempat Hiburan Bakal Ditutup

Rabu, 18 Juni 2014 6874

HIV/AIDS

Penderita HIV/AIDS di Jaktim Tertinggi di Ibu Kota

Kamis, 12 Juni 2014 15244

Kecelakaan Lalulintas

Kecelakaan Beruntun, None Jakarta 2004 Tewas

Kamis, 12 Juni 2014 9707

paud_ilustrasi_24.jpg

Anggota PKK Tuntut Kenaikan Honor

Jumat, 28 Maret 2014 18688

Menurut AKP Khori Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren mengatakan, korban meninggal beberapa jam setel

Wanita Muda Tewas Terlindas Truk Kontainer

Jumat, 13 Juni 2014 13896

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 934

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 962

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1732

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 1001

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 1171

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks