Sistem Polder Bisa Atasi Banjir di Jakut

Sabtu, 10 Mei 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Dunih 6561

waduk_pluit_jakarta_bayu.jpg

(Foto: doc)

Penurunan permukaan tanah di Jakarta Utara semakin hari semakin mengkhawatirkan. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta mencatat, penurunan muka tanah di Jakarta Utara merupakan yang tercepat di DKI. Seperti halnya beberapa daerah di wilayah Kecamatan Penjaringan, penurunan muka tanahnya bisa mencapai 18 sentimeter pertahun, sehingga menjadi sangat rawan banjir.

Jakarta Utara bila ingin bebas dari genangan harus dibangun sistem polder yang terintegrasi

Saat bulan Januari lalu, sekitar 40 persen wilayah Jakarta Utara tergenang dengan ketinggian antara 10-100 sentimeter. Padahal, sepanjang 2013 lalu, sebanyak 86 saluran penghubung (PHB) sudah dinormalisasi.

Kepala Unit Limbah Lingkungan dan Air Tanah, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, Bawa Sarasa mengatakan, penurunan muka tanah disebabkan kondisi tanah di Jakarta Utara yang lebih lunak dari wilayah lain. Terlebih, penggunaan air tanah hingga 6-8 juta meter kubik pertahun, berpengaruh sekitar 14-15 persen terhadap penurunan muka tanah.

"Ditambah  beban berat di atas tanah seperti bangunan dan kendaraan berat menyebabkan Jakarta Utara relatif lebih cepat penurunannya dibanding wilayah lain. Salah satunya yang paling tinggi ialah daerah Pluit, Penjaringan, mencapai 18 sentimeter pertahun," jelasnya, Sabtu (10/5).

Sementara itu, Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Utara, Wagiman Silalahi mengatakan, penurunan muka tanah menyebabkan air laut lebih tinggi dari sebagian daratan. Hal tersebut mengakibatkan air dari hulu maupun hujan yang tercurah sulit mengalir ke lautan, hingga akhirnya tumpah ke darat.

"Jakarta Utara bila ingin bebas dari genangan harus dibangun sistem polder yang terintegrasi," katanya.

Menurut Wagiman, sistem polder yang dimaksud adalah seperti sistem tata air kawasan Pantai Indak Kapuk (PIK). Sistem polder di sana terdiri dari tanggul, kanal, waduk, sistem saluran, sub surface drainase, stasiun pompa, hingga sistem pembuangan (flushing) yang terintegrasi. Terbukti, selama puluhan tahun belakangan ini, kawasan seluas 200 hektare itu bebas dari banjir. Padahal, lokasi PIK berada di bibir pantai.

"Dengan sistem polder, debit air dalam kanal terkontrol. Bila volumenya tinggi akan dipompa dibuang ke laut," ucapnya.

Sebelum bisa mewujudkan sistem polder, dalam jangka pendek akan dibangun rumah pompa di lima lokasi yaitu, hilir Kali Kamal Muara, Kali karang, Kali Angke, Kali Ciliwung Lama dan hilir Kali Sentiong Sunter.

"Rencana dibangun 2015 selesai 2016, dan kemungkinan melibatkan pihak swasta. Sebanyak 96 PHB juga akan kita normalisasi tahun ini," tandasnya.

BERITA TERKAIT
jokowi_wawancara_balkot_wahyu_stok.jpg

Kerjasama Waduk dengan Pemkab Bogor Belum Diputuskan

Kamis, 08 Mei 2014 3924

MAnggas Rudi Siahaan Kadis PU

Proyek JEDI Diawasi BPKP dan Inspektorat

Jumat, 02 Mei 2014 6758

Endapan Sampah jadi Penyebab Kali di Jakbar Mengalami Pendangkalan

Warga Minta Normalisasi Kali Gubuk Genteng

Senin, 05 Mei 2014 4861

sodetan_kbt_dokbj.jpg

Sodetan Kali Ciliwung Rampung Tahun Depan

Jumat, 09 Mei 2014 4408

kali_cipinang_dikeruk_nurito.jpg

DKI Targetkan 128 Kali Bersih pada 2015

Kamis, 03 April 2014 5747

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469476

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 309174

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 261389

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196953

DKI Hapus Denda PKB Hingga 2 Agustus

DKI Hapus Denda PKB Hingga 2 Agustus

Jumat, 08 Juli 2016 194734

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks

Hitung Mundur 22 Juni 2027

842
Hari
09
Jam
40
Menit
29
Detik