Semua Proses E-Budgeting Harus Terekam

Selasa, 17 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4630

Basuki Minta Semua Proses e-Budgeting Terekam

(Foto: Yopie Oscar)

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginginkan proses e-budgeting terekam dengan baik. Sehingga bisa dijadikan pelajaran untuk tahun-tahun berikutnya. Mengingat setiap lima tahun sekali terjadi pergantian pimpinan.

Jadi ada pembelajaran, orang tahu kenapa ini dikurangi, ditambah, dicoret DPRD

Basuki mengatakan, dalam e-budgeting untuk APBD 2016 masih belum sempurna. Sebab dalam pembahasannya bersama dengan DPRD DKI Jakarta masih ada yang tidak masuk dalam proses e-budgeting. Sehingga beberapa pembahasan tidak terekam dalam sistem. Basuki menyebutnya kehilangan jejak.

"Ternyata pas kemarin, mereka saking sering bahas KUA-PPAS enggak mau masukin ke e-budgeting. Jadi bahas dulu baru masuk. Padahal saya mintanya, dalam proses pembahasan pun semua e-budgeting jadi kelihatan kalau ada perubahan berapa kali, jadi kehilangan jejak," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/11).

Basuki telah menginstruksikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuty Kusumawati untuk mencatat semua proses pembahasan bersama legislatif. "Saya sudah bilang ke Bu Tuty hati-hati, saya tidak mau prosesnya dihilangkan. Saya kan inginnya ada proses," ucapnya.

Menurut Basuki, jika semua proses terekam dengan baik maka bisa menjadi pembelajaran untuk tahun berikutnya. Sehingga kesalahan sebelumnya tidak terulang lagi. Seperti pembahasan APBD tahun-tahun sebelumnya yang tidak pernah terekam dengan baik.

"Jadi ada pembelajaran, orang tahu kenapa ini dikurangi, ditambah, dicoret DPRD. Kalau saya enggak jadi gubernur lagi, maka gubernur yang akan datang begitu diperlihatkan proses e-budgeting dia ngerti," kata Basuki.

Basuki mengatakan, jika semua proses terekam jelas melalui sistem elektronik, maka bisa diakses dengan mudah. Berbeda jika hasilnya dicetak, karena beresiko hilang atau rusak. Selain itu, proses pembahasan anggaran tersebut juga dimasukkan ke dalam Jakarta Smart City.

"Kalau dicetak, ditumpuk-tumpuk bisa hilang. Tapi kalau ditaruh dalam sistem Smart City atau di i-Cloud gitu kan selamanya, sampai kiamat juga kalau enggak terjadi sesuatu di dunia ini orang masih punya. Kalau buku, hilang," tandasnya.

BERITA TERKAIT
15 M Lebih Anggaran Belum Terserap

Rp 15 Miliar APBD Kepulauan Seribu Belum Terserap

Rabu, 11 November 2015 3249

Basuki Pastikan TKD Berbasis Kinerja Cair Pekan Depan

Basuki Pastikan TKD Berbasis Kinerja Cair Pekan Depan

Kamis, 01 Oktober 2015 24656

Ahok Nilai Masih Ada SKPD yang Mark Up Anggaran

Ahok Nilai Masih Ada SKPD yang Mark Up Anggaran

Rabu, 24 Juni 2015 3611

Basuki: Pokir Dewan Boleh Dimasukan ke Musrenbang

Basuki: Pokir Dewan Boleh Dimasukan ke Musrenbang

Selasa, 24 Maret 2015 6163

BERITA POPULER
Penumpang menuruni Transjakarta

Targetkan 400 Juta Pelanggan, Transjakarta Menuju Fase Smart Mobility

Selasa, 04 November 2025 843

Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1339

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1723

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Selasa, 04 November 2025 734

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1209

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks