Basuki Minta Warga Ikut Awasi Peredaran Celeng

Selasa, 06 Mei 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 3294

Pemkot Jakbar Grebek Pedagang Bakso Celeng di Tambora

(Foto: TP Moan Simanjuntak)

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengimbau warga untuk aktif mengawasi peredaran bakso dicampur daging celeng. Himbauan ini menyusul ditemukannya bakso daging celeng di Jl Pekojan III RT 07/08, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Itu sudah pernah kejadian, kita mesti tegas saja, kalau ada yang dicurigai, lapor kita tangkap. Pengaduan masyarakat itu dibutuhkan. Permainan oknum-oknum yang main terlalu banyak, pedagang yang main terlalu banyak

Peran serta masyarakat sang diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang. Sebab jumlah petugas yang minim dianggap kurang maskimal untuk mengawasi banyaknya oknum yang berlaku curang.

Menurut Basuki, kejadian serupa sudah sering terjadi di ibu kota. Untuk itu masyarakat diminta ikut mengawasi di lapangan dan segera melaporkan jika melihat adanya kecurigaaan. Pemprov DKI Jakarta akan melakukan tindakan tegas jika ditemukan oknum yang melakukan kecurangan.

"Itu sudah pernah kejadian, kita mesti tegas saja, kalau ada yang dicurigai, lapor kita tangkap. Pengaduan masyarakat itu dibutuhkan. Permainan oknum-oknum yang main terlalu banyak, pedagang yang main terlalu banyak," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (6/5).

Diakui Basuki, kejadian ini bukan lantaran lemahnya pengawasan. Petugas dari Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta telah rutin melakukan pengecekan ke lapangan. "Bukan kontrol yang lemah. Kan kalau didepannya dia pasang daging sapi atau kambing lalul dia tukar. Makanya kita mesti cek terus," ujarnya.

Basuki memberikan tips unik untuk membedakan daging celeng dengan daging sapi ataupun kambing. Menurutnya, sangat mudah untuk membedakannya, yakni daging celeng walaupun dimasak dengan cara dan bumbu yang salah tetap terasa enak.

"Kata tukang masak, temen saya gini kalau kamu masaknya salah, salah bumbu, salah macam-macam dan masih enak, itu pasti celeng. Tapi kalau yang lain terlalu matang atau kurang matang pasti tidak enak," jelasnya.

Seperti diketahui, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat menemukan bakso yang dicampur dengan daging celeng. Sebelumnya petugas telah melakukan pemantauan dan pengecekan laboratorium untuk memastikannya.

Sutiman, pedagang bakso ditangkap dan langsung diserahkan ke Polsek Metro Tambora untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Dari warung bakso milik Sutiman berhasil diamankan barang bukti berupa dua kantong plastik daging yang sudah digiling, serta ratusan bakso yang diduga sudah dioplos dengan daging celeng.

BERITA TERKAIT
bakso celeng beritajakarta

Penjual Bakso Daging Celeng di Tambora Diamankan

Senin, 05 Mei 2014 7618

daging_celeng_bayu.jpg

Polisi Sita 164 Kilogram Daging Celeng

Jumat, 10 Januari 2014 4499

jokowi ntt daging

NTT Bakal Pasok Daging ke Jakarta

Selasa, 29 April 2014 4834

selain itu RPH tersebut juga telah membangun sarana pembuangan limbah hasil dari proses pemotongan h

RPH Kapuk Jakbar Terus Berbenah

Senin, 21 April 2014 8309

Gubuk Liar Kalideres

Terminal dan Pasar di Jakbar Masih Kumuh

Selasa, 29 April 2014 4911

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1223

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1100

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1608

Salah satu pelamar kerja yang datang ke Job Fair Disabilitas 2025 di TIM Jakpus

Job Fair Disabilitas 2025 Diakses Warga Luar Jakarta

Senin, 03 November 2025 604

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 851

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks