Basuki Senang DPRD Serius Bahas KUA-PPAS

Rabu, 16 September 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 2850

Basuki Senang DPRD Serius Bahas KUA-PPAS

(Foto: Reza Hapiz)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI tengah membahas Kebijakan Umum APBD - Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016. Diharapkan pengesahan APBD 2016 bisa tepat waktu. Saat ini pembahasan sudah masuk di tiap-tiap komisi.

 Makanya KUA-PPAS kami perketat dan saya senang kali ini DPRD beneran membahas KUA-PPAS

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengaku senang karena kalangan dewan sudah mulai membahas secara rinci KUA-PPAS. Mereka juga mulai kritis terhadap anggaran yang diajukan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Salah satu yang menjadi sorotan adalah anggaran senam pegawai yang mencapai puluhan juta rupiah tiap tahun.

"Itu gunanya kami lempar (detail anggaran) ke DPRD dan itu tugas DPRD yang menimbang, kan mereka wakil rakyat. Makanya KUA-PPAS kami perketat dan saya senang kali ini DPRD beneran membahas KUA-PPAS," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/9).

Menurut Basuki, sebelumnya banyak anggaran siluman yang lolos pembahasan. Basuki pun tak memungkiri jika masih ada anak buahnya yang bermain anggaran. Dengan adanya pembahasan seperti ini, maka anggaran siluman bisa diminimalisir bahkan dihilangkan.

Dia menambahkan tak melarang DPRD untuk memasukan pokok pikiran (pokir) dalam APBD DKI. Asalkan merupakan kesepakatan bersama dan diusulkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

"Enak ini jadi ada auditor. Tugas DPRD itu kan pengawasan salah satunya. Mereka kan mewakili rakyat, tinggal yang diwakili itu rakyatnya yang menimbang (pantas tidaknya sebuah anggaran)," kata Basuki.

Misalnya, ada rencana anggaran pembiayaan guru senam hingga Rp 40 juta tiap tahun. Warga akan menilai apakah guru senam layak dibayar Rp 4-5 juta tiap kali datang. ‎Sama halnya dengan kebijakan Basuki mempekerjakan puluhan ribu Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta pekerja harian lepas (PHL). DKI menganggarkan pembayaran honor PPSU dan PHL hingga Rp 1 triliun.

BERITA TERKAIT
Dalam APBDP 2015 Tak Ada Prioritas Pendidikan

APBDP 2014 Tak Prioritaskan Bidang Pendidikan

Jumat, 31 Juli 2015 4924

Basuki: Pokir Dewan Boleh Dimasukan ke Musrenbang

Basuki: Pokir Dewan Boleh Dimasukan ke Musrenbang

Selasa, 24 Maret 2015 6193

Djarot Ingin Hubungan Pemprov dan DPRD Lebih Cair

Djarot Ingin Hubungan Pemprov dan DPRD Lebih Cair

Kamis, 09 Juli 2015 2608

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 953

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 972

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1742

Pasar Kreatif Natal 2025 yang digelar di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat

Pemprov DKI Gelar Pasar Kreatif Natal 2025 di Lapangan Banteng

Sabtu, 20 Desember 2025 607

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 1011

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks