Rabu, 31 Desember 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 189
(Foto: Anita Karyati)
Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem dan pasang laut (rob) yang diprediksi terjadi pada 30 Desember 2025 hingga 7 Januari 2026.
"Mengerahkan 1.172 personel"
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara, Heria Suwandi, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah mitigasi sejak dini guna meminimalkan dampak banjir rob di wilayah pesisir Jakarta Utara, terutama saat puncak pasang laut yang diperkirakan berlangsung pada 4 Januari mendatang.
Menurutnya, salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pengisian dan penempatan geobag serta sandbag yang difungsikan sebagai tanggul darurat di titik-titik rawan terdampak rob.
"Kami melakukan langkah antisipasi sejak awal, mulai dari kesiapan material, peralatan, hingga personel. Hal ini dilakukan agar dampak rob dapat ditekan semaksimal mungkin," ujarnya, Rabu (31/12).
Heria menjelaskan, selain kesiapan teknis, Sudin SDA Jakarta Utara juga melakukan koordinasi lintas instansi dengan sejumlah pihak yang berpotensi terdampak rob.
"Kami berkoordinasi dengan pihak Pelabuhan Nizam Zahman, Pelindo Muara Baru, Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa, area docking Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP), serta kawasan Taman Impian Jaya Ancol," terangnya.
Heria menuturkan, kawasan pelabuhan memiliki potensi besar terdampak rob karena elevasi dermaga yang masih lebih rendah dibandingkan ketinggian pasang laut ekstrem. Untuk itu, Sudin SDA Jakarta Utara turut memberikan dukungan penanganan di sejumlah lokasi.
"Sebagai bentuk dukungan penanganan, kami telah melakukan pengecoran rembesan tanggul di Pelindo Muara Baru sepanjang 138 meter, penempatan pompa mobile, serta pemasangan geobag di kawasan Sunda Kelapa, Marunda Pulo, dan Ancol yang menjadi pusat aktivitas masyarakat," bebernya.
Dalam menghadapi musim hujan, lanjut Heria, Sudin SDA Jakarta Utara juga menyiapkan infrastruktur dan personel secara menyeluruh.
Saat ini terdapat 60 rumah pompa dengan 180 unit pompa stasioner berkapasitas total 334 meter kubik per detik, serta 25 unit pompa mobile yang disiagakan di lokasi rawan genangan.
"Kami juga mengerahkan 1.172 personel, mulai dari operator pompa hingga Satuan Tugas Pasukan Biru. Seluruhnya kami siagakan untuk merespons cepat apabila terjadi banjir atau rob di wilayah Jakarta Utara," ucapnya.
Ia menambahkan, sepanjang tahun 2025 Sudin SDA Jakarta Utara telah melakukan upaya antisipasi banjir jangka panjang, salah satunya melalui pengerukan saluran kali dan sungai secara masif.
Langkah tersebut dilakukan untuk memperlancar aliran air menuju laut agar tidak meluap ke jalan maupun permukiman warga.
"Semoga dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, dampak rob dan genangan akibat musim hujan dapat diminimalkan agar aktivitas masyarakat tetap berjalan aman dan lancar," tandasnya.