Selasa, 16 Desember 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 320
(Foto: Anita Karyati)
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta melakukan pengawasan keamanan pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pasar Koja Baru, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
"Kandungan bahan berbahaya"
Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM di Jakarta, Evi Citraprianti mengatakan, pengawasan difokuskan pada deteksi pangan yang mengandung bahan berbahaya, seperti formalin, boraks, metanil yellow, dan rhodamin B. Kegiatan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Perumda Pasar Jaya serta Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara.
"Pada kesempatan ini kami ingin memastikan pangan yang dijual di pasar ini telah memenuhi persyaratan keamanan pangan, khususnya bebas dari kandungan bahan berbahaya," ujarnya, Selasa (16/12).
Ia menjelaskan, pengawasan dilakukan melalui pengujian cepat menggunakan rapid test kit terhadap sejumlah pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya.
"Kami menguji 23 sampel pangan yang diambil dan diuji, sebanyak 12 sampel dinyatakan positif mengandung bahan berbahaya karena mengandung Formalin, Boraks, Rhodamin B, dan Metanil Yellow," terangnya.
Evi menambahkan, pengawasan keamanan pangan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BBPOM berkolaborasi dengan pemerintah kota dan kabupaten di Jakarta. Pengawasan serupa akan terus dilakukan di wilayah lainnya untuk melindungi masyarakat, terutama menjelang Nataru ketika tingkat konsumsi pangan meningkat.
"BBPOM Jakarta telah melakukan intensifikasi pengawasan pangan sejak November dan akan terus berlanjut hingga setelah perayaan Tahun Baru," bebernya.
Ia menegaskan pentingnya peran pedagang dalam menjaga keamanan pangan. Pelaku usaha perlu memahami ciri-ciri pangan yang mengandung bahan berbahaya, seperti tahu berformalin yang bertekstur terlalu kenyal atau kerupuk mengandung boraks yang memiliki rasa getir.
"Pedagang harus lebih peduli terhadap pangan yang dijual agar masyarakat sebagai konsumen dapat memperoleh pangan yang aman," ungkapnya.
Manajer Pasar Koja Baru, Fauzan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pengawasan pangan yang dilakukan BBPOM di Jakarta.
"Pengawasan ini sangat dinantikan untuk memastikan produk pangan olahan yang beredar di pasar aman dikonsumsi," imbuhnya.
Ia mengakui, pengawasan terhadap pangan olahan menjadi tantangan tersendiri karena sulit dibedakan secara kasatmata. Untuk itu, edukasi yang berkelanjutan kepada pedagang dinilai sangat penting.
"Pada dasarnya pedagang tidak mengetahui mana produk yang berbahaya. Kehadiran BBPOM menjadi langkah awal yang baik agar semua pihak lebih peduli terhadap keamanan pangan," ucapnya
Fauzan mengungkapkan, rencananya pihak pasar akan mengadakan alat uji cepat secara mandiri sebagai tindak lanjut dari masukan BBPOM.
"Kami akan mengupayakan pengadaan test kit pemeriksaan mandiri agar dapat melakukan pemeriksaan awal, terutama untuk produk-produk baru yang masuk," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang tahu di Pasar Koja Baru, Sandy menyambut baik pengawasan tersebut karena pengujian pangan sangat membantu pedagang sekaligus melindungi konsumen.
"Kami sebagai pedagang merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan dari BBPOM. Kami jadi lebih yakin produk yang dijual aman dan pembeli juga tidak merasa khawatir," tandasnya.