Selasa, 02 Desember 2025 Reporter: Folmer Editor: Andry 90
(Foto: Folmer)
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melaksanakan pemantauan dan evaluasi indikator kinerja capaian pada strategi nasional dan rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting tingkat kota, Selasa (2/12).
"Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak,"
Kegiatan yang digelar di Ruang Serbaguna Besar Kantor Wali Kota ini dibuka Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminkesra) Jakarta Pusat M Reza Pahlevi serta dihadiri perwakilan dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Reza mengatakan, stunting merupakan kondisi di mana anak-anak mengalami pertumbuhan terhambat akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada usia dua tahun pertama kehidupan.
"Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan otak dan kemampuan belajar yang berdampak pada produktivitas serta kesejahteraan masyarakat di masa depan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data dari Carik Jakarta, keluarga resiko stunting di Jakarta Pusat tercatat berjumlah 27.429 keluarga.
"Ini menjadi tanggung jawab kita semua," katanya.
Menurut Reza, kegiatan ini bertujuan memperkuat akurasi data dan pemantauan layanan, identifikasi kendala dan tantangan serta membangun jaringan kolaborasi.
"Saya ingin menekankan, penurunan stunting membutuhkan komitmen dan kolaborasi semua pihak. Mari kita semua bersinergi, berbagi pengetahuan dan mengembangkan solusi yang berkelanjutan," jelasnya.
Reza berharap, pelaksanaan kegiatan ini menjadi landasan bagi perbaikan program ke depan.
"Serta membawa kita lebih dekat dengan tujuan bersama untuk menurunkan stunting di Jakarta Pusat," tandasnya.