Rabu, 19 November 2025 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 287
(Foto: Folmer)
Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, meminta jajarannya mulai dari lurah, camat dan organisasi perangat daerah (OPD) terkait, untuk perkuat komitmen dan kerja sama dalam mencegah dan menurunkan prevalensi stunting pada 2026.
"Berjalan lebih terarah, terpadu dan berkelanjutan,"
"Kerja sama, dinamika dan integrasi dalam pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif di setiap tingkatan merupakan kunci keberhasilan guna mencapai target penurunan prevalensi stunting di Jakarta Pusat pada 2026," ujar Arifin, Rabu (19/11).
Ia mengungkapkan, penurunan prevalensi stunting merupakan salah satu prioritas program pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2025- 2029.
Untuk itu, ungkap Arifin, Pemkot Jakarta Pusat menyelenggarakan acara diseminasi dan publikasi data stunting dalam rangka memperkuat pemahaman bersama dan memastikan pemanfaatan data secara tepat dalam perencanaan program.
"Kita harus memanfaatkan setiap informasi yang disajikan untuk mendukung pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Jakarta Pusat," ungkapnya.
Pemkot Jakpus, lanjut Arifin, juga akan melaksanakan musrenbang tingkat kota yang khusus membahas pencegahan dan penurunan stunting sebagai prioritas rencana kerja di masing- masing OPD.
"Pencegahan dan penurunan stunting merupakan pekerjaan lintas sektor, bukan semata - mata tanggung jawab sektor Kesehatan." tukasnya.
Ia menambahkan, penandatanganan komitmen deklarasi bersama hari ini merupakan wujud kesungguhan dan tanggung jawab mencegah dan menurunkan stunting di Jakpus.
"Dengan penandatangan komitmen diharapkan perencanaan program pencegahan dan penurunan stuntung berjalan lebih terarah, terpadu dan berkelanjutan di Jakarta Pusat," tandasnya.