Rabu, 26 November 2025 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 351
(Foto: Nurito)
Sebanyak 30 penyandang disabilitas mengikuti pelatihan Barista di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur sebagai upaya menumbuhkan kemandirian dan peningkatan kesejahteraan.
"Lebih mandiri tanpa bergantung kepada orang lain"
Kepala PPKD Jakarta Timur, Teguh Hendarwan mengatakan, pelatihan Barista kali ini tidak menggunakan anggaran APBD karena sepenuhnya merupakan hasil kerja sama dengan PT PAMA, perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan, melalui program corporate social responsibility (CSR).
"Tahun ini ada dua kejuruan untuk pelatihan bagi sahabat disabilitas, yaitu kejuruan Digital Marketing dengan jumlah 20 peserta dan sekarang Barista yang diikuti 30 peserta," ujarnya, Rabu (26/11).
Ia menambahkan, PPKD Jakarta Timur juga sudah bekerjasama dengan PT Pertamina hingga Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam pelatihan pastry bakery yang juga diikuti penyandang disabilitas.
Teguh berharap, kolaborasi melalui program CSR dapat terus berkembang, sehingga pelatihan tetap dapat diselenggarakan meskipun tidak menggunakan APBD DKI Jakarta.
"Usai pelatihan, seluruh peserta akan menerima sertifikat dari PPKD Jakarta Timur sebagai bukti keterangan keahlian atau keterampilan," terangnya.
Sementara itu, perwakilan dati PT PAMA, Meidi menambahkan, kolaborasi dengan PPKD Jakarta Timur dalam memberikan pelatihan kerja bagi penyandang disabilitas ini sudah kali kedua diadakan.
"Pelatihan Barista sebelumnya juga diberikan khusus untuk penyandang disabilitas," ungkapnya.
Ia berharap, melalui pelatihan ini para penyandang disabilitas diharapkan dapat memiliki kemampuan dan keterampilan yang mendukung pengembangan wirausaha.
"Kita ingin mereka dapat lebih mandiri tanpa bergantung kepada orang lain," harapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Disabilitas Kreatif Indonesia, Osmiyati Afarindra Nurifai (54) menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran PPKD Jakarta Timur dan PT PAMA atas penyelenggaraan pelatihan ini.
"Saya sangat senang dan termotivasi dengan adanya pelatihan seperti ini. Sebelumnya saya juga pernah mengikuti pelatihan Tata Boga di sini," ucapnya.
Warga Rusun Ujung Menteng ini menyampaikan, mengikuti pelatihan ini karena ingin hidup mandiri dan memiliki penghasilan sendiri.
"Saat ini saya telah memiliki usaha Pempek yang dipasarkan secara daring maupun luring," tandasnya.