Senin, 20 Oktober 2025 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 379
(Foto: Nurito)
Sebanyak 100 peserta mengikuti kegiatan Pelatihan Budi Daya Perikanan yang diadakan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur.
"Ketahanan pangan keluarga dan penguatan ekonomi"
Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 17 Oktober 2025 dan hari ini di Unit
Pelaksana Teknis Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian (UPT PPSHP), Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto mengatakan, pelatihan ini mengusung tema "Tingkatkan Semangat Berbudidaya Ikan di Jakarta Timur".
Menurutnya, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan konsumsi ikan dan penguatan ketahanan pangan masyarakat.
"Penting bagi masyarakat untuk mengembangkan budi daya ikan. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya kami dalam meningkatkan angka konsumsi ikan di Jakarta Timur," ujarnya, Senin (20/10).
Taufik menjelaskan, pelatihan ini juga bertujuan mengenalkan kepada para peserta berbagai teknik budi daya ikan yang mengutamakan peningkatan nilai produksi, baik untuk ikan konsumsi maupun ikan hias.
"Total peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 100 orang, terdiri dari satu peserta hasil aspirasi masyarakat melalui reses dan 99 peserta hasil verifikasi pendaftaran melalui akun Instagram resmi @sudinkpkp.jaktim," terangnya.
Ia menambahkan, dari jumlah tersebut, 49 peserta merupakan pembudidaya ikan konsumsi dan 50 peserta pembudidaya ikan hias yang tersebar di 10 kecamatan di Jakarta Timur.
"Pada hari pertama, Jumat, 17 Oktober 2025, pelatihan budi daya ikan hias dibuka pelaksanaanya oleh Pak Fauzi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Timur," ungkapnya.
Pelatihan budi daya ikan hias ini lanjut Taufik, menghadirkan narasumber Rini Fahmi (Instruktur Utama Bidang Perikanan Budi Daya, Balai Riset Ikan Hias Kementerian Kelautan dan Perikanan RI) serta Satria Deco (praktisi dari Jade Discus).
"Peserta pelatihan dibekali materi terkait inovasi, manajemen berkelanjutan, pemasaran kreatif, serta peluang ekspor global," ungkapnya.
Taufik menuturkan, untuk pelatihan budi daya ikan konsumsi hari ini diikuti 50 peserta dengan menghadirkan narasumber Mochamad Farkan (Dosen Sekolah Tinggi Perikanan) dan Purnomo Wibisono (Founder Iwake).
"Selama pelatihan, peserta mendapatkan berbagai materi Urban Fish Farming sebagai solusi ketahanan pangan keluarga dan penguatan ekonomi lokal mandiri di lahan sempit," bebernya.
Taufik menyampaikan, sebagai bentuk dukungan, seluruh peserta juga menerima bantuan sarana produksi. Peserta budi daya ikan konsumsi mendapatkan satu unit bak fiber, wadah sortir, pH test kit, dan satu karung pelet ikan. Sedangkan, peserta budi daya ikan hias memperoleh dua akuarium, ember plastik, pH meter, dan artemia.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menambah semangat dan menumbuhkan potensi usaha, meningkatkan produktivitas, serta mempercepat akselerasi ekonomi bagi para pembudidaya ikan di Jakarta Timur," kata Taufik.
Ia memaparkan, dalam pelatihan tersebut peserta berusia 21-30 tahun berjumlah 12 orang, usia 31-40 tahun sebanyak 31 orang, 41-50 tahun ada 33 peserta, dan
51 tahun ke atas mencapai 24 orang.
"Untuk kategori pelatihan budi daya ikan hias terdapat tujuh peserta perempuan dan 43 laki-laki. Sementara, dalam pelatihan ikan konsumsi terdapat tiga peserta perempuan dan 47 laki-laki," imbuhnya.
Taufik menegaskan, kegiatan pelatihan semacam ini akan terus digiatkan untuk mendorong minat masyarakat dalam membangun sektor perikanan perkotaan.
"Melalui keterampilan dan dukungan sarana yang memadai, kami yakin masyarakat Jakarta Timur mampu berkontribusi dalam penguatan ketahanan pangan dan ekonomi daerah," tandasnya.