Kamis, 09 Oktober 2025 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 260
(Foto: Istimewa)
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur berencana memaksimalkan kawasan Kanal Banjir Timur (KBT) sebagai area urban farming (pertanian perkotaan) Pasalnya, pada trase kering di kawasan tersebut terdapat banyak lahan yang berpotensi dimanfaatkan untuk kegiatan bercocok tanam.
"Tumbuh cukup subur"
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto mengatakan, saat ini masyarakat telah banyak memanfaatkan lahan di sepanjang KBT untuk bercocok tanam. Lokasinya membentang dari wilayah Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit hingga Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara.
"Kawasan KBT memiliki potensi yang cukup besar dan sangat cocok untuk pertanian perkotaan karena lokasinya terbuka serta mendapat paparan sinar matahari langsung," ujarnya, Kamis (9/10).
Menurut Taufik, pihaknya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mengembangkan urban farming di kawasan tersebut guna meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Dukungan itu diharapkan datang dari para penggiat pertanian perkotaan
, kelompok tani, unsur kelurahan dan kecamatan, serta masyarakat sekitar."Sayur mayur dan buah-buahan yang ditanam di sana tumbuh cukup subur. Apalagi, sumber air juga sangat mencukupi," terangnya.
Taufik menjelaskan, kegiatan bercocok tanam di KBT tidak hanya dilakukan oleh masyarakat atau kelompok tani yang melibatkan pengurus RT dan RW, tetapi juga diikuti oleh kader TP PKK, petugas PPSU, ASN, serta PJLP.
"Ada juga dari pelajar dan guru yang turut ambil bagian dalam kegiatan urban farming di kawasan KBT," bebernya.
Sementara itu, Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian Sudin KPKP Jakarta Timur, Hendra Junianto menambahkan, saat ini sudah ada 14 kelompok tani aktif di sepanjang KBT.
Ia menuturkan, mereka menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan, seperti Kangkung, Bayam, Pakcoy, Terung, Tomat, Cabai, Bawang Merah, Anggur, Pisang, Jambu, dan Alpukat.
"Semuanya merupakan binaan Sudin KPKP Jakarta Timur. Kami rutin melakukan monitoring dan pembinaan agar kegiatan dan hasil panen optimal," bebernya.
Hendra menyebut, sebanyak 14 kelompok tani tersebut telah aktif sejak tahun 2022 dan jumlahnya dapat terus bertambah.
"Jika nanti ada pembentukan kelompok urban farming baru, misalnya di wilayah Kecamatan Cakung atau lainnya, tentu akan kami fasilitasi dan bina," tandasnya.