Jumat, 17 Oktober 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 307
(Foto: Istimewa)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengadakan Pekan Pelatihan Olahan Hasil Pertanian bagi pelaku UMKM dan penggiat budi daya labu kuning di TC Pertanian Klender, Jalan l Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur.
"mampu mengembangkan potensi produk olahan,"
Pelatihan diikuti 80 peserta dari berbagai segmen, di antaranya pemuda, UMKM naik kelas, penggiat urban farming, PKK, hingga pengelola RPTRA. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian perkotaan.
Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiati mengatakan, pelaksanaan Pekan Pelatihan Olahan Hasil Pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat, khususnya pelaku UMKM serta penggiat pertanian perkotaan, dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah.
“Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta tidak hanya memahami aspek budi
daya, tetapi juga mampu mengembangkan potensi produk olahan yang kreatif, higienis, dan memiliki daya saing tinggi di pasaran,” ujarnya, Jumat (17/10).Sebagai informasi, peserta dibekali sarana pengolahan berupa mixer dan blender sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan kemampuan serta produktivitas pengolahan hasil pertanian di tingkat masyarakat. Pelatihan berlangsung selama tiga hari dengan tema dan segmen peserta yang berbeda setiap harinya.
Pada 14 Oktober, kegiatan diawali dengan Bimtek olahan cokelat dan matcha yang diikuti oleh 40 peserta UMKM pemuda. Materi yang diberikan meliputi sejarah dan jenis-jenis kakao di Indonesia, budidaya dan teknik pengolahan biji kakao, produk turunan serta pengolahan bubuk kakao.
Peserta juga mendapatkan materi mengenai jenis dan proses pengolahan teh, jenis-jenis teh bubuk ala Jepang, serta tren pengolahan matcha kekinian. Selain itu, peserta juga berkesempatan melihat praktik pembuatan olahan minuman cokelat dan matcha serta mencicipi hasil olahannya.
Selanjutnya, 15 Oktober dilaksanakan Bimtek olahan kue kering yang diikuti 20 peserta dari kalangan UMKM pelaku usaha kue kering. Materi yang diberikan mencakup teknik-teknik pemilihan alat dan bahan, teknik pengolahan, hingga praktik langsung pembuatan kue kering. Peserta juga mendapatkan bantuan sarana pengolahan berupa mixer dan bahan pembuat kue seperti margarin dan gula halus.
Sementara itu, pada 16 Oktober digelar Bimtek olahan labu kuning yang diikuti oleh 20 kelompok penggiat urban farming, RPTRA, dan PKK yang membudidayakan labu kuning. Materi pelatihan mencakup karakter, manfaat, kandungan nutrisi, dan potensi pengembangan labu kuning, serta teknik pengolahan. Peserta juga melakukan praktik pembuatan berbagai olahan seperti mie labu kuning, cake labu kuning, cookies labu kuning, dan stik labu kuning.
“Dengan pemberian sarana pengolahan seperti mixer dan blender, peserta diharapkan dapat langsung mempraktikkan ilmu yang diperoleh untuk mengembangkan usaha mereka. Kami ingin pelatihan ini menjadi langkah nyata agar hasil pertanian lokal, dapat diolah menjadi produk inovatif yang diminati masyarakat dan memiliki nilai jual lebih tinggi,” tandasnya.