Jumat, 03 Oktober 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 753
(Foto: Istimewa)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Aneka Cabai dan Bawang di TC Pertanian Klender, Jakarta Timur.
"sinergi dalam mendukung pengendalian harga,"
Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta, terdiri dari 45 orang pelaku usaha penyedia e-order tingkat pemula, 45 orang pelaku usaha penyedia e-order tingkat lanjutan, dan 10 orang pelaku usaha binaan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta.
Peserta mendapatkan pembekalan mengenai mindset bisnis, pengelolaan keuangan, strategi digital marketing, hingga praktik pengolahan produk olahan cabai dan bawang.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok mengatakan, kegiatan ini untuk mendukung pengendalian inflasi, penguatan ketahanan pangan strategis, serta peningkatan nilai tambah produk cabai dan bawang merah melalui hilirisasi pertanian bagi para pelaku urban farming di DKI Jakarta.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari sinergi dalam mendukung pengendalian harga dan pasokan komoditas pangan strategis. Kami ingin mendorong para pelaku usaha untuk tidak hanya menjual produk segar, tetapi juga mampu mengolah cabai dan bawang menjadi produk turunan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi,” ujarnya, Jumat (3/10).
Materi pelatihan diberikan oleh berbagai narasumber, antara lain Bumi Kreatif Institute dengan topik membangun mindset bisnis, kelembagaan UMKM, hingga strategi pemasaran digital.
Sementara itu, CV D&D Indonesia memberikan praktik langsung diversifikasi produk olahan cabai dan bawang seperti abon cabai, saos cabai, sambal bawang, chili oil, hingga bumbu instan.
Pelatihan ini juga menghadirkan success story dari pelaku UMKM, yaitu UMKM Ayam Penyet Bandung dan UMKM Mbrebes Mili. Mereka berbagi pengalaman mengenai strategi bertahan dan berkembang dengan memanfaatkan produk olahan cabai serta bawang sebagai daya saing bisnis.
“Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas pelaku usaha, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di DKI Jakarta. Hal ini diharapkan mampu menginspirasi peserta lain untuk terus berinovasi,” tandasnya.