Kamis, 02 Oktober 2025 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 319
(Foto: Folmer)
Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) bersinergi dengan TP PKK Jakarta Pusat, menyelenggarakan literasi budaya bertajuk, "Workshop Membatik: Dari Kain ke Karya, Batik untuk Bangsa", Kamis (2/10).
"W
adah ekspresi, kreativitas, dan peluang ekonomi kreatif berbasis budaya,"
Kegiatan yang menghadirkan Komunitas Batik Betawi Terogong sebagai narasumber, bertujuan mengenalkan batik sebagai karya seni, medium literasi visual dan ekspresi budaya yang sarat nilai.
Kasie Perpustakaan Sudin Pusip Jakarta Pusat, Noor Muchyadi mengatakan, batik tidak sekadar kain, tapi juga warisan budaya, identitas bangsa dan simbol kreativitas yang resmi diakui dunia dengan ditetapkannya sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.
"Workshop yang diselenggarakan hari ini tidak sekadar belajar membatik, menggores canting dan lilin malam di atas kain. Tetapi juga upaya bersama menyambung benang sejarah, melestarikan budaya dan meneruskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang," ujar Noor.
Ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Komunitas Batik Betawi Terogong, karena bersedia berbagi ilmu serta semangat melestarikan budaya Batik Betawi.
Ia berharap, workshop ini dapat menjadi inspirasi untuk terus mencintai dan mengembangkan budaya Indonesia.
"Jadikan workshop ini sebagai
wadah ekspresi, kreativitas, dan peluang ekonomi kreatif berbasis budaya," jelasnya. .Ketua III Bidang penguatan Ketahanan Keluarga TP PKK Jakarta Pusat, Isma Marsella Ginting menambahkan, pihaknya mengapresiasi atas dilaksanakan workshop membatik dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional.
"Kami mendapatkan pengalaman baru bagaimana cara membatik yang baik dan menumbuhkan kebanggaan terhadap budaya Betawi," tandasnya.