Rabu, 20 Agustus 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 554
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Sebanyak 10 Jakpreneur Jakarta Selatan mengikuti Sampoerna Festival UMKM 2025 di The Atrium Sampoerna Strategic Square, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi.
"Pasar domestik jangan sampai kita lupakan"
Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) RI, Maman Abdurrahman menekankan pentingnya UMKM tidak hanya berorientasi pada ekspor, tetapi juga menggarap potensi pasar domestik karena penduduk Indonesia mencapai lebih dari 280 juta jiwa.
"Ekspor menjadi salah satu target UMKM, tapi ingat juga pasar domestik jangan sampai kita lupakan," ujarnya, saat membuka pelaksanaan kegiatan, Rabu (20/8)
Hingga pertengahan 2025, lanjut Maman, pemerintah telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp132,7 triliun kepada 2,29 juta debitur dan menerbitkan 1,44 juta Nomor Induk Berusaha (NIB)
"Sebanyak 2,34 juta sertifikat halal jiga sudah diterbitkan dan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi jutaan pelaku usaha," terangnya.
Ia berharap, kolaborasi lintas sektor ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai target delapan persen.
Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan, Parulian Tampubolon mengapresiasi pelaksanaan Sampoerna Festival UMKM 2025 yang dapat membantu mempromosikan produk unggulan dan meningkatkan perekonomian para pelaku usaha.
Menurutnya, sebanyak 10 Jakpreneur Jakarta Selatan yang turut serta dalam krgiatan tersebut meruokan binaan Satuan Pelaksana PPKUKM Kecamatan Setiabudi.
"Besar harapan kami, nantinya perusahaan lainnya di Jakarta Selatan bisa menggelar kegiatan seperti ini dengan melibatkan UMKM-UMKM yang ada disekitar kantornya," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PT Sampoerna Strategic, Bambang Sulistyo menjelaskan, festival yang berlangsung 19-22 Agustus 2025 dengan tema "UMKM Berdaya, Inovasi Warisan Bangsa" menjadi wujud komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia.
"Festival ini kami hadirkan tidak hanya sebagai ajang pameran, tetapi juga ruang akselerasi bisnis melalui produk unggulan, layanan publik terpadu," bebernya.
Bambang menjelaskan, lebih dari 130 UMKM dari berbagai daerah ikut serta pada festival ini dengan menampilkan beragam produk kuliner, fesyen, kriya, hingga jasa.
Kemudian, juga ada layanan konsultasi dan fasilitasi perizinan, mulai dari NIB, merek dagang, perpajakan, sertifikasi halal, layanan BPOM hingga pelatihan digital marketing, lokakarya membatik,
talk show bisnis, serta layanan publik berupa pembuatan paspor."Festival ini bukan sekadar tempat promosi, melainkan juga ruang belajar, kolaborasi, dan inspirasi. Kami percaya masa depan ekonomi Indonesia ada di tangan UMKM. Dukungan terhadap UMKM bukan hanya pilihan, melainkan sebuah keharusan," tandasnya.