Kamis, 18 September 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 1222
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta,
Pramono Anung memberikan dukungan penuh kepada warga lanjut usia di Jakarta untuk melanjutkan pendidikan. Hal ini disampaikan Pramono saat menghadiri acara wisuda akbar Sekolah Lansia "Senior School Pintar (SPP)" Tingkat Provinsi DKI Jakarta di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (18/9)."K
ami akan memberikan support sepenuhnya,"
Wisuda ini diikuti oleh 1.618 lansia, dengan wisudawati tertua berusia 87 tahun dan wisudawan tertua berusia 80 tahun. Penyelenggaraan pendidikan untuk para lansia ini bekerja sama dengan Universitas Respati Indonesia.
"Kita juga berharap bahwa apa yang kita lakukan hari ini, kerja sama dengan Universitas Respati Indonesia terus dilanjutkan. Dan kami akan memberikan support sepenuhnya karena inilah ruang kita untuk memberikan kebahagiaan, kehormatan bagi para lansia yang ada di Jakarta," ujarnya.
Pramono mengapresiasi para lansia yang masih gigih melanjutkan pendidikannya di usia mereka saat ini. Menurut dia, sekolah lansia menjadi kebutuhan penting bagi warga Jakarta ke depannya.
Dengan populasi lansia di Jakarta yang mencapai 1.167.000 atau sekitar 10,6 persen dari total penduduk, Gubernur ingin agar keberadaan sekolah lansia lebih diperbanyak dan dapat hadir di semua kelurahan.
"Untuk itu saya tadi sudah meminta kepada Kepala Dinas PPAPP Ibu Iin untuk di semua kelurahan ada sekolah yang seperti ini bekerja sama dengan universitas yang ada, Universitas Respati Indonesia," jelasnya.
Sekolah lansia ini menjadi ruang bagi warga lanjut usia untuk bertemu, berinteraksi, dan menjaga kebahagiaan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kata Pramono, berkomitmen untuk terus memberikan perhatiannya kepada para lansia Jakarta, salah satunya melalui program Kartu Lansia dan penyediaan fasilitas layanan gratis transportasi umum.
Karena itu, Gubernur pun mengajak seluruh lansia di Jakarta untuk memanfaatkan fasilitas ini. Sehingga seluruh lansia di Jakarta merasakan kemudahan dalam beraktivitas menggunakan layanan transportasi umum yang kini lebih baik dan nyaman.
"Seluruh lansia sekarang kalau naik transportasi umum di Jakarta gratis. Dan harus didaftarkan, harus mendaftar," jelasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah menyampaikan, penyelenggaraan sekolah lansia Senior School Pintar SSP ini berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia dan Peraturan BKKBN Nomor 13 Tahun 2019 tentang Bina Keluarga Lansia.
Sekolah Lansia merupakan salah satu kegiatan dari program Bina Keluarga Lansia dari Dinas PPAPP DKI Jakarta yang berkolaborasi dengan komponen pentahelix.
"Bertujuan membentuk lansia yang tangguh, produktif, mandiri, sehat, dan bermartabat berdasarkan Prinsip 7 Dimensi Lansia Tangguh melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan, keagamaan, sosial budaya, dan lainnya," lanjut Iin.
Saat ini, Pemerintah DKI Jakarta telah memiliki 75 sekolah lansia di mana 10 sekolah lansia lainnya dengan pembelajaran tatap muka. Sedangkan 65 sekolah lansia SSB Senior Sekolah Pintar di Jakarta Timur diselenggarakan dengan menggunakan metode pembelajaran hybrid.
"Jadi mereka sudah diajari literasi digital," tambahnya.
Kegiatan wisuda akbar sekolah lansia ini untuk memberikan penghargaan dan pengakuan atas proses belajar yang telah ditempuh serta menjadi sarana memperkuat motivasi usia lanjut untuk tetap aktif, sehat, bahagia, dan produktif di masyarakat.
Sementara itu, wisudawati tertua Sekolah Lansia Senior School Pintar (SPP), Etty Taryono (87), mengaku bangga berhasil menyelesaikan pendidikannya dan mengikuti wisuda.
"Ini suatu hal yang tidak terbayangkan dan terima kasih kami bahagia sekali karena banyak yang kami dapat dalam usia ini," kata Etty.
Warga Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur ini mengaku mendapatkan berbagai pengalaman selama mengikuti sekolah lansia ini, salah satunya bisa berinteraksi dengan rekan seusia.
"Program ini membangkitkan rasa bahagia, semangat bagi seluruh peserta para lansia bahwa lansia bukan suatu keterbatasan. Kita masih bisa berkarya termasuk bisa aktif bekerja, berkontribusi untuk negara tercinta," ujar Etty.
Sedangkan wisudawan tertua lainnya, Siswo Subroto (80) mengaku mendapatkan pengalaman menarik selama menempuh pendidikan di sekolah lansia ini. Di sekolah lansia, Siswo mendalami ilmu di bidang kesehatan dan juga elektronik.
Ia berharap ilmu yang didapatkannya tersebut bisa bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat sekitar.
"Fasilitasnya dari kelurahan cukup baik, sangat memuaskan bagi kami semuanya," ucap Siswo, warga Kelurahan Cipinang.