Jumat, 12 September 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Andry 480
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengukuhkan Endang Nugrahani Pramono Anung sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) DKI Jakarta masa jabatan tahun 2025-2030 di Balai Agung, Balai Kota, Jumat (12/9).
"Pendidikan itu menjadi salah satu kunci utama,"
Pengukuhan Bunda PAUD ini berdasarkan Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 615 Tahun 2025. Selain Bunda PAUD tingkat provinsi, juga dilakukan pengukuhan Bunda PAUD tingkat kota dan kabupaten DKI Jakarta tahun 2025.
Dalam sambutannya, Pramono menekankan pentingnya peran Bunda PAUD dalam membentuk karakter anak-anak sebagai generasi masa depan Jakarta.
"Karena apapun anak didik yang berusia sebelum mereka masuk ke jenjang pendidikan dasar, kalau kemudian mereka mendapatkan sentuhan pendidikan yang lebih baik, cara membesarkan mereka dengan hati yang lebih baik, saya yakin ini akan juga bisa merubah mereka," jelas Pramono.
Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan yang humanis dan kasih sayang pada anak-anak, terutama di panti asuhan, yang akan membentuk generasi penerus yang lebih baik.
Lebih lanjut, dalam acara ini Pramono juga sekaligus menyampaikan sejumlah program prioritasnya di sektor pendidikan. Sesuai Keputusan Gubernur, Pemprov DKI Jakarta telah menyalurkan kembali Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap 2, dengan total anggaran mencapai Rp1,61 triliun yang akan disalurkan kepada 707.513 peserta didik.
"Mudah-mudahan ini menjadi landasan pendidikan yang ada di Jakarta, termasuk pendidikan sebelum atau disebut dengan PAUD tadi," ujarnya.
Selain itu, juga ada bantuan pendidikan berupa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang akan diberikan kepada 16.979 orang hingga jenjang pendidikan S3. Pramono berharap program bantuan pendidikan tersebut bisa memotong garis ketidakberuntungan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Pendidikan itu menjadi salah satu kunci utama," kata dia.
Pramono pun menyampaikan keinginannya untuk menganggarkan program beasiswa serupa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di tingkat provinsi. Tujuannya agar bisa mengirimkan mahasiswa terbaik dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan studi S2 dan S3 ke luar negeri.
"Saya sungguh-sungguh berkeinginan untuk bisa menyekolahkan S2 atau S3 dari keluarga tidak mampu ke luar negeri," tandasnya.