Kamis, 21 Agustus 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 395
(Foto: Anita Karyati)
Sebanyak 200 ekor Tukik Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata) dilepasliarkan di perairan Pulau Bidadari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional Tahun 2025.
"Pelestarian alam dan satwa"
Kegiatan ini diinisiasi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) DKI Jakarta, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, serta Kementerian Kehutanan RI, dan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Winarto mengatakan, kegiatan ini mengusung tema "Seribu Tukik Sejuta Harapan". Artinya, sejuta harapan terus didengungkan untuk pelestarian dan memberikan kontribusi nyata dengan kegiatan yang terus berkelanjutan.
"Kegiatan ini merupakan langkah nyata kami dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati laut, khususnya Penyu Sisik sebagai salah satu spesies yang sangat terancam punah," ujarnya, Kamis (21/8).
Ia menjelaskan melalui program konservasi ini, tidak hanya membantu meningkatkan populasi Penyu Sisik secara langsung, namun juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan laut agar tetap lestari.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya konservasi dan berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk turut aktif dalam pelestarian alam dan satwa di Indonesia," ungkapnya.
Winarto menambahkan, selain melepasliarkan tukik, juga dilakukan sesi edukasi konservasi Penyu dan
Bird Watching sebagai bentuk pengenalan ekosistem dan satwa lokal di Pulau Bidadari"Kegiatan ini juga mengajak masyarakat luas untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem laut dan satwa yang dilindungi," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan A Sidabalok menambahkan, kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional, sekaligus pengingat bahwa konservasi bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah gerakan berkelanjutan untuk melindungi keanekaragaman hayati kita.
"Ratusan tukik yang kita lepaskan hari ini merepresentasikan sejuta harapan agar generasi mendatang tetap dapat menikmati kekayaan laut Indonesia," terangnya.
Ia menuturkan, upaya konservasi Penyu dan ekosistem pesisir adalah bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menjaga keseimbangan alam sekaligus mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
Hasudungan menilai, Pulau Bidadari sangat sesuai untuk mendukung aktivitas habitat tukik, karena kondisi pasir masih bertekstur baik, kadar air yang ideal, dan predasi yang masih dalam batas norma.
"Melalui kegiatan ini, semoga menjadi momentum upaya pelestarian dengan harapan menjaga dan menambah populasi penyu sisik di perairan sekitar Pulau Bidadari," tandasnya.