Senin, 18 Agustus 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 374
(Foto: Ilustrasi)
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pelanggan dengan memperketat pembinaan serta pemberian sanksi tegas kepada pramudi Mikrotrans yang terbukti ugal-ugalan.
"Kami tidak segan memberikan sanksi tegas,"
Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transjakarta, Daud Joseph mengatakan, layanan Mikrotrans memang menghadapi tantangan lebih besar karena beroperasi di jalan kecil yang rawan insiden. Namun, Transjakarta memastikan perilaku negatif oknum sopir tidak boleh dibiarkan meluas.
Untuk itu, Transjakarta menerapkan sistem pembinaan berjenjang, dimulai dari pembaharuan sertifikat pramudi secara berkala, pelatihan rutin, hingga refreshment perilaku agar standar pelayanan tetap terjaga.
“Jika ada pelanggaran, pramudi langsung dipanggil ke bagian binaan pramudi. Kami tidak segan memberikan sanksi tegas bila terbukti membahayakan penumpang maupun pengguna jalan lainnya,” ujar Daud, Senin (18/8).
Selain itu, armada Mikrotrans telah dilengkapi CCTV untuk memantau kinerja pramudi dan menjadi bahan evaluasi bila terjadi insiden. Transjakarta juga membuka kanal pengaduan melalui hotline 1500-102 agar masyarakat bisa melaporkan secara langsung perilaku sopir yang tidak sesuai aturan.
“Dengan kombinasi pembinaan, pengawasan teknologi, serta sanksi yang tegas, Transjakarta berupaya menciptakan layanan Mikrotrans yang lebih aman, tertib, dan berorientasi pada kenyamanan pelanggan,” katanya.
Meski kritik terhadap perilaku sebagian sopir Mikrotrans JakLingko mencuat, tidak dapat dipungkiri bahwa layanan ini tetap berperan penting sebagai transportasi penghubung bagi warga, khususnya di wilayah permukiman dan jalan kecil yang belum terjangkau angkutan umum besar.
“Keberadaan Mikrotrans membantu mobilitas masyarakat, terutama bagi mereka yang mengandalkan transportasi publik sehari-hari,” ucapnya.
Namun demikian, sambungnya, harapan publik tetap mengarah pada peningkatan kualitas layanan. Maka itu, keselamatan dan kenyamanan penumpang perlu dijaga tanpa kompromi, sekalipun layanan diberikan secara gratis.
“Di sinilah pentingnya kolaborasi antara pramudi, operator, dan pihak berwenang agar tercipta sistem yang lebih tertib, profesional, serta tetap berpihak pada masyarakat luas,” tandasnya.