Pramono Sebut Kenaikan Tarif PBB Imbas Penyesuaian NJOP

Selasa, 01 Juli 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 1891

 Pramono: Kenaikan Tarif PBB Imbas Penyesuaian NJOP

(Foto: Reza Pratama Putra)

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memberikan penjelasan terkait keluhan masyarakat mengenai kenaikan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Jakarta.

"bukan PBB-nya yang berubah, tapi NJOP-nya yang naik,"

Pramono mengatakan, kenaikan biaya PBB tersebut bukan disebabkan oleh perubahan tarif, melainkan karena penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) rumah yang selama ini belum pernah diperbarui di beberapa wilayah.

"Persoalannya adalah banyak daerah yang NJOP-nya dari 25 tahun yang lalu gak pernah berubah. Padahal tarifnya sama. Nah NJOP-nya yang kemudian berubah," jelas Pramono di Kantor Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (1/7).

Sementara tarif PBB gratis saat ini diberlakukan untuk rumah dengan NJOP di bawah Rp 2 miliar serta untuk rumah susun apartemen yang di bawah Rp650 juta.

Pramono juga menyebut adanya penyesuaian NJOP yang bahkan mencapai sepuluh kali lipat di beberapa lokasi. Ia menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena nilai properti di daerah tersebut telah mengalami peningkatan drastis dari sebelumnya.

Menurutnya, kenaikan NJOP yang signifikan ini rata-rata terjadi di kawasan elit. Meskipun sempat menimbulkan keluhan, Pemprov DKI tetap berkomitmen untuk menagih pajak tersebut.

"Itulah yang kemudian membuat kenaikan yang dikeluhkan oleh sebagian masyarakat. Tetapi NJOP yang naik tinggi, mohon maaf, rata-rata adalah daerah orang kaya," katanya.

Pramono juga mengakui, kenaikan tarif PBB ini juga terjadi di rumah miliknya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan yang nilai NJOP-nya masih seperlima dari harga saat ini.

"Sebenarnya bukan PBB-nya yang berubah, tapi NJOP-nya yang naik," kata Pram.

Meski demikian, penyesuaian tarif NJOP ini memberikan dampak positif pada penerimaan pajak daerah. Bahkan angka penerimaan pajak di Jakarta sudah mencapai 47 persen, jauh melampaui rata-rata nasional yang baru 32 persen.

"Seminggu yang lalu nasional baru 32 persen, kita sudah 47 persen," tandas Pramono.

BERITA TERKAIT
715 Peserta Ikuti Pembinaan RT, RW dan LMK

Pengurus Lingkungan dan LMK di Jaktim Disosialisasi Pentingnya Pajak dan APAR

Senin, 30 Juni 2025 344

Pemprov DKI Beri Insentif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Mulai 8 April

Pemprov DKI Beri Insentif PBB-P2, Wujudkan Keadilan Perpajakan

Selasa, 08 April 2025 1786

16.530 Warga di Jakpus Ditetapkan Terima Bansos

Kabar Gembira, Bansos KLJ, KPDJ dan KAJ Bulan Mei 2025 Mulai Dicairkan

Sabtu, 24 Mei 2025 2870

Pramono Resmi Naikkan Operasional Dasawisma Jadi Rp 750 Ribu

Pramono Tambah Operasional Dasawisma Jadi Rp750 Ribu

Selasa, 01 Juli 2025 992

BERITA POPULER
Kanwil Kemenkum Jakarta berikan penyuluhan hukum di Kelurahan Tamansari

Kanwil Kemenkum DKI Beri Penyuluhan Hukum dan Kesehatan Gratis di Tamansari

Rabu, 19 November 2025 1330

Rano Karno memberikan sambutan pada kegiatan Wakuncar Melawai showcase di M Blok Hub

Wagub DKI Ingin Blok M Hub Direplikasi di Tempat Lain

Sabtu, 22 November 2025 578

Satu alat berat sedang mengeruk lumpur Kali Ciliwung

Normalisasi Ciliwung Sasar Kelurahan Cililitan dan Pengadegan


Jumat, 21 November 2025 822

Seorang warga menggunakan payung ketika hujan basahi Jakarta

Hujan Ringan Bakal Basahi Sebagian Jakarta Hari Ini

Sabtu, 22 November 2025 546

Warga Pondok Bambu mengikuti Kegiatan Donor Darah

58 Warga Pondok Bambu Donor Darah

Sabtu, 22 November 2025 489

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks