Minggu, 18 Mei 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Andry 225
(Foto: Istimewa)
Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta bersama Indonesia Hidden Heritage Creative Hub menghadirkan pameran Roda-Roda yang Berputar di Pesisir dan Festival Cerita Kota di Museum Kebaharian, Penjaringan, Jakarta Utara mulai 18 Mei-14 Juni 2025.
Pameran berlangsung mulai 18 Mei-14 Juni 2025
Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari mengatakan, festival dan pameran ini
diselenggarakan dalam rangka memperingati International Museum Day (IMD) 2025 yang mengusung tema “The Future of Museums in Rapidly Changing Communities”."Hari ini kami membuka dua agenda budaya inovatif, yang menyatukan penghayatan warisan tradisional dengan dinamika kreatif masa kini," ujarnya, Minggu (18/5).
Ia menjelaskan, pameran Roda-roda Berputar di Pesisir ini, berupa pameran fotografi yang menampilkan konsep inovatif tentang mobilitas dan kehidupan pesisir. Dimana, menggambarkan interaksi antara transportasi, landmark bersejarah dan kehidupan masyarakat pesisir.
Kemudian, Festival Cerita Kota hadir sebagai wadah kolaboratif antara Jakarta, Cirebon, dan Meksiko untuk mengangkat dan menginterpretasikan seni topeng ke dalam bentuk yang relevan dengan anak muda.
"Berbagai kegiatan dalam festival ini, mulai dari talk show, workshop, hingga lomba melukis topeng dan pertunjukan seni dan budaya lainnya," katanya.
Mis'ari menambahkan kegiatan ini menjadi momen istimewa karena adanya penyerahan Miniatur Kapal Irlandia oleh Dubes Irlandia, sebagai lambang persahabatan antar masyarakat bahari secara global.
"Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat memfasilitasi pertukaran ide dan inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup serta menjaga warisan budaya yang menjadi identitas komunitas lokal," harapnya.
Di samping itu, Mis'ari juga menyampaikan, Museum Bahari telah resmi dibuka sampai pukul 20.00. Ppara pengunjung diharapkan dapat mensosialisasikan informasi tersebut ke masyarakat luas melalui berbagai media.
"Mari ramaikan dan jadikan museum sebagai pilihan rekreasi budaya yang seru, edukatif dan bisa dinikmati kapan saja. Sebab, Jakarta layak punya ruang budaya yang hidup dari pagi hingga malam," tandasnya.