Cuaca Panas, Jakarta Waspada Kebakaran

Senin, 14 April 2014 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 7106

cuaca panas terik jakarta

(Foto: doc)

Masyarakat Jakarta dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya terkait suhu yang sangat terik beberapa pekan terakhir ini. Pasalnya, kondisi cuaca panas berpotensi cukup besar terjadi kebakaran.

Ya jelas musim panas pengaruhnya sangat besar terhadap bahaya kebakaran, dibanding musim hujan. Pas musim panas, orang buang puntung rokok sembarangan saja bisa terbakar

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) DKI Jakarta, Subejo mengatakan, kondisi cuaca panas ini berpotensi cukup besar terjadi kebakaran, dibanding musim hujan.

"Ya jelas musim panas pengaruhnya sangat besar terhadap bahaya kebakaran, dibanding musim hujan. Pas musim panas, orang buang puntung rokok sembarangan saja bisa terbakar," kata Subejo di Balai Kota, Senin (14/4).

Untuk itulah, mantan Kasudin Damkar PB Jakarta Selatan ini meminta, masyarakat agar lebih aktif lagi mencegah terjadinya kebakaran di lingkungannya masing-masing, termasuk di permukiman padat penduduk yang sebagian besar terdiri dari bangunan semi permanen mudah terbakar.

Selain itu, kata Subejo, pihaknya juga makin gencar melakukan penyuluhan terkait bahaya kebakaran dan penanggulangannya secara dini. "Ada peningkatan kemampuan masyarakat. Frekuensi kebakaran yang terjadi di DKI Jakarta mengalami penurunan. Saat ini warga semakin peduli dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran," ujarnya.

Di sisi lain, Subejo mengungkapkan, Jakarta Barat menjadi ‘penyumbang’ kejadian kebakaran terbanyak di Jakarta. Hal itu menurutnya karena di wilayah tersebut banyak kawasan yang padat penduduk dan perumahan.

Daerah  yang paling rawan kebakaran di Jakarta Barat adalah Kecamatan Tambora.  Di Tambora kebakaran sudah diibaratkan arisan RT. Tinggal menunggu giliran. Di wilayah ini  banyak rumah penduduk terdiri dari dua lantai.  Biasanya lantai pertama berdinding tembok permanen, sedangkan bagian atasnya berdinding  papan atau tripleks. Rumah-rumah itu  saling berdempetan dengan penataan lingkungan yang semrawut.

Korsleting listrik,  ungkap Subejo, menyumbang lebih dari 60 persen kejadian kebakaran.  Korsleting itu bisa disebabkan oleh hubungan pendek, atau akibat kerusakan pada peralatan elektronik seperti dispenser,  AC, televisi, dan sebagainya.  Korsleting listrik menimbulkan api yang langsung menyebar ke areal sekitarnya yang padat.

Lingkungan yang padat ini menjadi kendala tersendiri dalam memadamkan api. Sering terjadi mobil pemadam kebakaran kesulitan mencapai lokasi karena akses jalan yang sempit.

BERITA TERKAIT
kebakaran gudang ikan bayu

Gudang Pendingin Ikan Muara Baru Terbakar

Jumat, 11 April 2014 11463

Puskesmas Pelayanan Kesehatan

Libur Pemilu, DKI Pastikan Layanan Masyarakat Tetap Beroperasi

Selasa, 08 April 2014 4524

kebakaran_penjaringan_04.JPG

Januari-Maret, 32 Kebakaran di Jakut

Selasa, 01 April 2014 3392

Kebakaran Gedung PFN Jakarta Timur

Gedung PFN di Jl Otista Raya Terbakar

Jumat, 11 April 2014 10440

personel_damkar_dok.jpg

Sudin Damkar Jaktim Kekurangan Personel

Kamis, 20 Maret 2014 5450

BERITA POPULER
Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 871

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1611

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 569

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 889

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 977

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks